Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah perokok di Indonesia menunjukkan tren peningkatan dalam kurun 2013 hingga 2019, terutama pada usia anak dan remaja.
risiko kesehatan serius, termasuk penyakit paru-paru, penyakit jantung, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Risiko itu tak hanya mengancam si perokok namun juga orang-orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok.
Institute for Health Metrix and Evaluation pada 2019 melaporkan rokok tembakau berisiko meningkatkan risiko kanker trakea, bronkus, dan paru-paru sebesar 59,6%, 59% mengakibatkan penyakit paru obstruksi kronik, 28% memicu gangguan jantung, dan 19% mengakibatkan diabetes melitus. Riset menyebut mayoritas atau 48,53% responden merokok sebanyak satu hingga lima batang per hari. Kemudian, 16,91% responden menghabiskan 6-10 batang rokok dalam satu hari. Kemudian, 5,15% responden merokok sebanyak 11-20 batang per hari.
Sebagai informasi, IISD dan IPM bersama peneliti Universitas Prof. Dr. Hamka melakukan survei terhadap 1.275 pelajar SMP dan SMA dari 175 kabupatan/kota pada 4-16 September 2022. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling dengan toleransi kesalahan Menurutnya, di alam bawah sadar anak-anak akan tertanam bahwa rokok adalah produk normal, karena iklannya tidak dilarang, padahal sejatinya rokok adalah produk berbahaya dan tidak normal. Rokok mengandung 7.000 zat berbahaya dan 69 zat di antaranya memicu kanker. “Karena itu, negara tetap harus hadir melalui pemihakan kebijakan,” katanya.
Dokter RS Hermina Jatinegara ini mengatakan prinsip yang disarankan untuk pencegahan berbasis sekolah adalah dengan social influence theory, yaitu mengajarkan tentang kemampuan remaja untuk menolak ajakan merokok, dan social competence yaitu meningkatkan kompetensi sosial, keterampilan, keahlian, kemampuan remaja secara umum sehingga bisa jauh dari keinginan merokok.
“Orang tua melarang, jangan membiarkan anak merokok. Karena ketika orang tua membiarkan anak merokok, maka remaja mengatakan hal itu hal yang biasa. Dan arahkan ke remaja untuk mencari bantuan terkait menghentikan merokok,” tambah Angga.Sementara pencegahan berbasis internet bisa dilakukan dengan larangan dari pemerintah terkait konten merokok di media sosial atau iklan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Migran dengan Anak-Anak Terjebak di Tembok Perbatasan PolandiaSekitar 30 migran pencari suaka, termasuk anak-anak kecil, terjebak di tembok perbatasan Polandia dengan Belarus selama tiga hari, kata aktivis hak asasi manusia Polandia, Minggu (28/5). Meskipun para migran berada di luar tembok perbatasan Polandia, para aktivis dari Grupa Granica (Kelompok...
Baca lebih lajut »
Kemenkes: Dalam 5 tahun jumlah perokok pada anak dan remaja melonjakBerdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi perokok pada usia 10 hingga 18 tahun berjumlah 7,2 persen, naik menjadi 9,1 persen pada 2018.
Baca lebih lajut »
Putri Titian Menikmati 'Quality Time' Saat Mandikan AnakMenurut Putri Titian, momen memandikan anak bisa menjadi salah satu cara menambah ikatan ibu dan anak.
Baca lebih lajut »
Demi Anak-anak, Natasha Rizky Mohon Rumor Desta Selingkuh Tak Lagi Dibesar-besarkanSedang dalam proses cerai, Natasha Rizky berharap agar rumor perselingkuhan Desta yang belakangan ini beredar tidak lagi dibesar-besarkan karena khawatir dengan anak-anak mereka.
Baca lebih lajut »
Kisah Guru di Lembang Buat Anak-anak Mau Sekolah: Libatkan Siswa Pilih TantanganSekolah semula bukan hal penting bagi orang tua dan siswa SMP Prawira, Lembang, Kab. Bandung Barat. Begini kisah para guru buat anak mau sekolah.
Baca lebih lajut »