'Selama 5 tahun aspek-aspek yang terkait dengan kondisi ekonomi masih belum memenuhi harapan publik,' kata Hasanuddin. Nasional
Hasilnya, ada 5 aspek dengan tingkat kepuasan tertinggi dan 5 aspek dengan tingkat kepuasan terendah.
Sementara 5 aspek dengan tingkat kepuasan terendah adalah kondisi ekonomi nasional sebesar 68,8 persen; kesejahteraan tenaga kerja sebesar 65,5 persen; kemudahan lapangan kerja sebesar 58,9 persen; pengentasan kemiskinan sebesar 58,4 persen dan stabilitas harga bahan pokok sebesar 58,1 persen. Selain itu, Hasanuddin menyarankan agar pemerintahan ke depan ditopang oleh menteri-menteri bidang ekonomi yang lebih kompeten.Ketua MPR: Pelantikan Jokowi-Maruf Digelar Pukul 14.30 WIB
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menurut Survei Alvara, Publik Paling Puas atas Kinerja 3 Menteri IniSurvei menunjukkan, ada 10 menteri dengan tingkat kepuasan publik tinggi. Tiga menteri ini berada di urutan teratas.
Baca lebih lajut »
Ekonom: APBN Tak Disiapkan untuk Hadapi Resesi Ekonomi DuniaResesi ekonomi dunia akan mengancam perekonomian Indonesia, khususnya di level Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Resesi...
Baca lebih lajut »
Periode Pertama Mau Habis, Target Ini yang Tak Bisa Dicapai JokowiPada 20 Oktober 2019, kepemimpinan Jokowi akan masuk ke periode kedua setelah memenangi Pemilihan Presiden 2019.
Baca lebih lajut »
Bursa Calon Menteri Ekonomi Periode II Jokowi, Intip NamanyaMenjelang pelantikan Presiden pada 20 Oktober mendatang, bursa menteri ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)...
Baca lebih lajut »
Honda Masih Bersandar pada BrioHonda Brio Satya masih tetap menjadi kontributor jualan Honda di semester kedua 2019.
Baca lebih lajut »
Kabinet Rampung Disusun Jokowi, KPK Mengaku Tak DilibatkanUntuk periode kedua kepemimpinannya, Jokowi mengaku telah selesai menyusun kabinet. Namun, KPK mengaku tak turut dilibatkan dalam proses penyusunan kabinet itu. KPK KabinetJokowi
Baca lebih lajut »