Tindakan itu menyakiti hampir empat ribu alumni Habibie, para ilmuwan, dan generasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerahan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 Gatotkaca rancangan BJ Habibie ke Museum Pusat Dirgantara Mandala , di Yogyakarta, mulai menuai kecaman keras. Salah satunya dari Ikatan Alumni Program Habibie . Ketua IABIE Bimo Sasongko menilai, tindakan menaruh pesawat Gatotkaca di museum sangat menyakiti hampir empat ribu alumni yang merupakan anak-anak intelektual Habibie, para ilmuwan, dan generasi muda.
"Tidak ada sama sekali, makanya kita ingin tahu pencetusnya siapa dan itu perintah siapa?", tanya Bimo. Bimo menyampaikan, IABIE pada dasarnya masih terus berupaya untuk menyempurnakan pesawat Gatotkaca. Meski telah mampu terbang, kata Bimo, pesawat Gatotkaca masih memerlukan proses panjang untuk dapat diproduksi massal. Bimo mengatakan, pesawat Gatotkaca harus melewati sejumlah tahap agar mampu terbang secara penuh dan dipasarkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Yayasan JKL Alumni IPB Gagas Pembentukan Kampoeng MerBel |Republika OnlineKampoeng Merdeka Belajar itu di Kampung Kebun Manggis, Kelurahan Paledang, Bogor.
Baca lebih lajut »
25 Tahun Tak Terbang, Pesawat N250 Buatan Habibie DimuseumkanPrototipe pesawat pertama buatan Indonesia di bawah perencanaan BJ Habibie, Gatotkaca akhirnya dimuseumkan di Museum Pusat...
Baca lebih lajut »
Pesawat Gatotkaca Karya BJ Habibie akan Dimuseumkan |Republika OnlinePesawat N250 Gatotkaca karja BJ Habibie akan dimuseumkan.
Baca lebih lajut »
Pesawat N250 Gatotkaca Karya BJ Habibie, Pernah Tampil di Paris Kini Berakhir TragisPT Dirgantara Indonesia (PTDI) secara resmi menyerahkan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca untuk dimuseumkan.
Baca lebih lajut »
Sederet Kecanggihan Pesawat N250 Karya BJ Habibie yang Berakhir di MuseumPesawat pertama rancangan Presiden Ke-3 Republik Indonesia, B. J. Habibie, N250 Gatotkaca berakhir di museum.
Baca lebih lajut »