YLKI membuat petisi online untuk mendorong pemerintah melakukan penyelidikan dugaan kartel minyak goreng.
"Pertama, kelangkaan dan melambungnya minyak goreng bukan persoalan hilir, tetapi hulu," kata Tulus dalam keterangannya.Menurut dia, upaya pemerintah di hilir seperti pemberian subsidi yang digelontorkan melalui para produsen minyak dinilai kurang tepat.
Terbukti, uang negara sebesar itu tak cukup berarti banyak dalam membuat penurunan harga di lapangan. Yang terjadi, justru kerap terjadi kelangkaan minyak goreng. YLKI, kata dia, khawatir apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi polemik stok dan harga minyak goreng yang hanya berkutat di persoalan hilir, tidak akan menyelesaikan persoalan yang ada.Baca juga:
Alasan kedua, untuk mendorong percepatan penyelidikan terhadap dugaan kartel, dan bentuk persaingan tidak sehat dalam minyak goreng oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha .Warga mengantri beli minyak goreng dalam operasi pasar minyak goreng dan gula pasir di Wonodadi, Blitar, Jawa Timur, Kamis .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
YLKI Bikin Petisi Bongkar Dugaan Kartel Minyak GorengYLKI membuat petisi online via Change.org untuk mengusut dugaan isu kartel minyak goreng, yang pasokannya di pasar langka pasca ditetapkan harga eceran tertinggi (HET).
Baca lebih lajut »
YLKI Masih Temukan Ketidakmerataan Harga Minyak Goreng Subsidi | merdeka.comPeneliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Annis Safira Nur mengatakan, masih ditemukan ketidakmerataan harga dan akses terhadap perolehan minyak goreng bersubsidi. Hal ini kemudian memicu adanya kepanikan konsumen (panic buying).
Baca lebih lajut »
YLKI: Tak Ada Pilihan, Harga Pertamax Memang Harus DisesuaikanMenurut Tulus, kondisi real saat ini, memang membuat Pertamina tak punya opsi lain, kecuali menaikkan harga Pertamax.
Baca lebih lajut »
Tertular Covid-19 Omicron Lagi, Ini 3 Alasan Seseorang ReinfeksiEpidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyatakan ada potensi terinfeksi kembali Covid-19, beda varian atau satu varian tapi beda subvarian
Baca lebih lajut »