Gerindra awalnya sempat ingin terus berjuang menempati kursi MPR-1, namun akhirnya legawa atas permintaan sang ketum, Prabowo Subianto. Ini alasannya: Gerindra Prabowo
"Sebetulnya awalnya kami ingin terus maju sampai akhir meski sampai voting. Untuk menunjukkan bahwa perjuangan itu bukan soal menang-kalah, bagi Gerindra, bagi Prabowo, perjuangan itu menunjukkan sikap. Yang jelas, perjuangan itu harus ditunjukkan dengan pergerakan sikap, tidak dengan simbol atau wacana, tapi diimplementasikan. Itulah Gerindra," kata Ketua Fraksi Gerindra MPR RI Ahmad Riza Patria.
Hal tersebut disampaikan Riza dalam diskusi Peta Politik Usai 'Pesta' di Parlemen di d'Consulate Resto&Lounge, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu . Riza mengatakan partainya sudah memperhitungkan akan kalah voting hingga akhirnya Prabowo berkomunikasi dengan Ketum PDIPBaca juga:"Ibu Mega menyampaikan kalau dimungkinkan musyawarah. Tapi Ibu Mega juga baik menyerahkan kembali kepada Pak Prabowo untuk menentukan pilihan. Boleh musyawarah terus maju voting juga boleh.
Menurut Riza, sikap Megawati yang tidak memaksa itulah yang membuat Prabowo akhirnya bersimpati. Karena itulah, Prabowo akhirnya menyetujui musyawarah mufakat untuk Ketua MPR. "Mungkin kalau Bu Mega memaksakan begini... begini..., malah mungkin kita nggak simpatik. Tapi karena Bu Mega sebaliknya memberikan masukan, tapi memberikan pilihan Pak Prabowo silakan untuk memberikan pilihannya. Akhirnya Pak Prabowo, kami rapat kembali, 19.30 WIB malam saat itu, kami musyawarah. Kira-kira begitulah perjalanannya," ucap Ketua DPP Gerindra itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ketua MPR Ingin Minta Pandangan Prabowo soal Amandemen UUD 1945Pertemuan akan dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Jumat malam.
Baca lebih lajut »
Setelah Megawati, Pimpinan MPR Akan Temui Prabowo di KertanegaraDalam pertemuan itu, Pimpinan MPR akan menyampaikan undangan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Baca lebih lajut »
MPR akan Minta Pendapat Prabowo dan SBY soal Amandemen UUDPembahasan MPR tak akan melebar ke politik.
Baca lebih lajut »
Pimpinan MPR Sambangi Kediaman PrabowoPimpinan MPR akan menyerahkan undangan pelantikan Presiden/Wakil Presiden sekaligus meminta pandangan Prabowo Subianto soal amendeman UUD 1945.
Baca lebih lajut »
Undang Prabowo ke Pelantikan Jokowi, Pimpinan MPR Tiba di KertanegaraPara pimpinan MPR ingin memberikan undangan pelantikan presiden-wakil presiden terpilih periode 2019-2024 yang akan digelar pada 20 Oktober ini.
Baca lebih lajut »