Ketua Yayasan Kanker Indonesia menerangkan, hanya ranitidin bentuk injeksi yang diakui terkontaminasi karsinogen atau zat pemicu kanker.
Adapun produk ranitidin yang terdeteksi NDMA dan ditarik sukarela adalah:Rinadin Sirup 75 mg/5mL dari PT Global Multi Pharmalab IndoranTerkait kenapa ranitidin injeksi yang ditarik BPOM, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP yang ikut bergabung dalam rapat menjelaskan bahwa hanya ranitidin dalam bentuk injeksi yang diakui terkontaminasi karsinogen.
"Sebenarnya masyarakat tidak perlu cemas, itu yang injeksi atau yang cara pakainya disuntikkan yang terkontaminasi," ucap Aru di Cibinong, Selasa .Halaman Selanjutnya
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Konsumsi Sabu 2 Bulan, Daffa DAcademy Mengaku Hanya Coba-coba'Alasan Daffa (mengonsumsi narkoba) untuk happy-happy saja, coba-coba saja,' kata Argo dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya.
Baca lebih lajut »
Minyak Goreng Curah Hanya Boleh Dijual dari Pabrik ke PabrikJual beli minyak goreng curah masih boleh dilakukan dari pabrik ke pabrik.
Baca lebih lajut »
Tak Hanya Pantau Pelanggar Lalin, ETLE Bisa Ungkap KejahatanKamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) saat ini tidak hanya mampu memantau pelanggaran lalu lintas. Kamera Electronic...
Baca lebih lajut »
Politikus NasDem: Mengapa Hanya Partai Gerindra?Terkait kabar Partai Gerindra mendapat jatah kursi menteri di cabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Johnny G Plate mengatakan, pihak yang kalah harus bisa menerima kekalahannya secara kesatria. Jatahmenteri
Baca lebih lajut »
Rincian Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, 2021 Gambir Hanya Layani KRLBerita terpopuler detikFinance, Senin (7/10/2019), adalah daftar rincian iuran BPJS Kesehatan yang bakal naik 1 Januari 2020, dan Gambir 2021 hanya layani KRL.
Baca lebih lajut »
Ribut-ribut Mahasiswa UP Datangi Unas, Polisi: Hanya Salah PahamKeributan terjadi saat mahasiswa Universitas Pancasila (UP) mendatangi Universitas Nasional (Unas). Polisi menyebut kasus ini hanya kesalahpahaman.
Baca lebih lajut »