Pandu Riono selama ini dikenal kritis terhadap penanganan pandemi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, dr Pandu Riono, MPH, Phd membenarkan akun Twitter miliknya telah diretas oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Pada Rabu malam, akun miliknya dengan nama @drpriono mengunggah dua buah foto Pandu Riono bersama seorang perempuan.
Saat ini, dari penelusuran Republika.co.id. postingan foto dan tulisan yang diunggah oleh peretas sudah tidak nampak atau dihapus. Unggahan terakhir dr Pandu sebelum diretas adalah terkait penggunaan rapid test antibody. Kendati demikian, Pandu enggan mengambil pusing terkait peretasan tersebut. Baca Juga "Anggap saja tidak ada," tegas Pandu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Twitter Epidemiolog Pandu Dibajak, Singgung Calon Mamah KeduaEpidemiolog Universitas Indonesia, dokter Pandu Riono baru menyadari bahwa akun Twitter miliknya yang bernama drpriono telah dibajak.
Baca lebih lajut »
Twitter Epidemiolog Pandu Dibajak, Singgung Calon Mamah KeduaEpidemiolog Universitas Indonesia, dokter Pandu Riono baru menyadari bahwa akun Twitter miliknya yang bernama drpriono telah dibajak.
Baca lebih lajut »
Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Isinya Penuh Kata-kata ProvokatifAkun Twitter inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin, yakni OpiniDin dibajak orang tidak dikenal....
Baca lebih lajut »
Akun Twitter Din Syamsuddin Dibajak, Fadli Zon: Rusak DemokrasiAkun Twitter milik Din Syamsuddin, OpiniDin dibajak oleh orang tidak dikenal. Peretasan akun milik inisiator Koalisi Aksi...
Baca lebih lajut »
Olivia Newton-John Anggap Kanker Sebagai Hadiah |Republika OnlineOlivia Newton-John ingin membantu sesama pengidap kanker payudara.
Baca lebih lajut »
'Saya Harap Pemerintah Adil, Jangan Kita Terus Disuruh Kerja, tapi Tidak Diberi Upah''Saya harap pemerintah adil, jangan kita terus disuruh kerja, tapi kita tidak diberi upah, insentifnya enggak ada, jangan hanya janji saja,' kata YR.
Baca lebih lajut »