Kelompok aktivis Justice For Myanmar menuduh sejumlah negara anggota ASEAN mendukung rezim junta militer Myanmar. Mereka mendesak ASEAN untuk menghentikan dukungan dan legitimasi atas pemerintahan junta, serta memutus akses junta terhadap dana, senjata, barang-barang penggunaan ganda, teknologi, dan bahan bakar penerbangan.
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok aktivis Justice For Myanmar curiga ada keterlibatan sejumlah negara anggota ASEAN dalam mendukung rezim junta militer Myanmar . Juru bicara kelompok Justice for Myanmar , Yadanar Maung, meminta agar negara-negara Asia Tenggara menghentikan semua dukungan dan legitimasi atas pemerintahan junta. Dia juga menuntut negara-negara ASEAN memutus akses penguasa Myanmar saat ini terhadap dana, senjata, barang-barang penggunaan ganda, teknologi, hingga bahan bakar penerbangan.
terus mengebor sumur yang akan membuat keuntungan mengalir ke junta. Lebih lanjut, Justice for Myanmar menduga Vietnam tetap menjadi mitra bisnis utama junta melalui investasi perusahaan milik Kementerian Pertahanan Nasional, Viettel, di Telecom International Myanmar, perusahaan di balik Mytel, dalam kemitraan dengan konglomerat militer Myanmar Economic Corporation.
ASEAN MYANMAR JUNTAMILITER SANKSI BUSINESS
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kelompok Justice for Myanmar Desak ASEAN Tak Dukung Rezim Junta MiliterKelompok Justice for Myanmar mendesak ASEAN memutus akses para penguasa Myanmar saat ini terhadap dana, senjata,
Baca lebih lajut »
Aktivis Suriah Menuntut Keadilan Bagi Aktivis yang Hilang 11 TahunAktivis dan kerabat menuntut kejelasan tentang nasib empat aktivis Suriah yang hilang 11 tahun lalu di Douma, Suriah. Demonstrasi di Douma meminta para penguasa baru Suriah untuk menyelidiki penculikan tersebut dan mencari keadilan bagi para aktivis yang hilang.
Baca lebih lajut »
Menlu ASEAN Kumpul di Langkawi, Antisipasi Berbagai Ancaman bagi Sentralitas ASEANMenlu Malaysia Mohamad Hasan menyebut ASEAN harus memperkuat persatuan dan menjadikan integrasi ekonomi sebagai prioritas utama di tengah ketidakpastian global.
Baca lebih lajut »
Menteri Trenggono Kecurigai Pemasangan Pagar Laut untuk ReklamasiMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mencurigai pemasangan struktur pagar di laut untuk membentuk daratan hasil sedimentasi sebagai lahan reklamasi. Trenggono menyatakan kecurigaannya berdasarkan adanya sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) yang terbit untuk struktur pagar di perairan sekitar Tangerang, Banten. Ia menekankan bahwa sertifikat atas wilayah laut tidak sah dan tindakan pemagaran tersebut ilegal.
Baca lebih lajut »
Nikita Mirzani Kecurigai 'Ketidakjelasan' Razman Arif Nasution Terkait Kabur LollyNikita Mirzani mempertanyakan keterangan Razman Arif Nasution, kuasa hukum Vadel Badjideh, yang menyatakan mendapat telepon dari putrinya, Laura Meizani Mawardi (Lolly), yang kabur dari rumah aman. Nikita menduga ada ketidakjelasan terkait keterlibatan Razman dalam kasus ini.
Baca lebih lajut »
Agus Salim Di Kecurigai Bukan Buta LagiKembali mencuat dugaan bahwa Agus Salim, lelaki yang pernah disiram air keras hingga kehilangan penglihatan, sebenarnya sudah bisa melihat. Penyebab kecurigaan ini bermula saat Agus Salim ngobrol dengan seorang warganet dan menjawab pertanyaan mengenai pencahayaan yang dianggap gelap.
Baca lebih lajut »