Aktivis Pembela Arus Bawah menyoroti kinerja Kelompok Kerja V UKPBJ Sulawesi Selatan. Mereka menduga telah terjadi kongkalikong dalam proses tender proyek.
Aktivis di Kabupaten Luwu menduga ada kongkalikong pada proses tender proyek pengadaan konstruksi jaringan air kotor di Kabupaten Luwu. Foto: SINDOnews/Ilustrasi- Aktivis Pembela Arus Bawah menyoroti kinerja kelompok kerja V UKPBJ Sulawesi Selatan. Mereka menduga telah terjadi kongkalikong dalam memenangkan salah satu perusahaan pada sebuah proyek di Kabupaten Luwu.
Lebih jauh dijelaskan Rahmat K Foxchy, bahwa perusahaan pemenang tender ini diduga cacat administrasi dan tidak memenuhi syarat sebagai pemenang. "Temuan BPK dan tunggakan BPJS Kesehatan yang kami sampaikan diatas jelas dan bukan rekayasa. Olehnya itu, kami menyerot kinerja Pokja V UKPBJ yang tidak sejalan dengan semangat kerja yang dilaksanakan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, saat ini," kuncinya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Asrama Mahasiswa Luwu Raya di Makassar Dilempar Bom MolotovPenyerangan asrama mahasiwa terjadi di Makassar. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu mengendarai sepeda motor dan melempari bom molotov ke asrama.
Baca lebih lajut »
Diki Ditemukan Tewas Tergeletak di Gang, Ada Luka di TubuhnyaPenemuan sesosok mayat menggegerkan warga Gang Sadireja, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa...
Baca lebih lajut »
Diplomat China Interupsi Pidato Aktivis Hong Kong di PBBChina dinilai mengingkari komitmennya yang dibuat saat mengambil alih Hong Kong.
Baca lebih lajut »
China Interupsi Pidato Aktivis Hong Kong di PBBAktivis sekaligus bintang pop Hong Kong, Denise Ho, menuding Beijing mencegah demokrasi di Hong Kong dengan segala cara....
Baca lebih lajut »
Pahit-manis aktivis peduli sampah di JakartaData yang pernah dipublikasikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan jumlah rata-rata produksi sampah di Indonesia mencapai 175.000 ...
Baca lebih lajut »