Dosen dan peneliti Akiko Iwasaki membuktikan diri mampu memberikan kontribusi besar dalam bidang sains yang masih didominasi pria.
Meski pandemi sudah dinyatakan berakhir, penelitian Akiko Iwasaki terhadap dampak Covid-19 masih berlangsung. Sebagai profesor terbaik bidang imunologi, ia juga aktif mengadvokasi para perempuan ilmuwan untuk bersinar.yaitu sebagai 100 orang paling berpengaruh dan Time 100 untuk bidang kesehatan. Ini berkat pencapaian luar biasa dari Iwasaki yang kesehariannya mengabdikan diri di Yale University dan Howard Hughes Medical Institute.
Karier saya pun dimulai dengan mempelajari sel dendritik di kelenjar getah bening setelah infeksi virus herpes. Tujuannya bisa menghasilkan vaksin dengan metodeOrang-orang yang diteliti direkrut dari Komunitas Covid-19 Hugo Health Kindred. Sampel yang diambil dari mereka adalah darah dan air liur. Cita-citanya adalah menjadi fisikawan seperti sang ayah, atau ahli matematika. Akan tetapi, niatnya berubah ketika mengikuti kelas imunologi.
Memasuki 2022, Iwasaki dianugerahi gelar Profesor dengan penghormatan akademis tertinggi di Universitas Yale. Setahun kemudian, ia dipercaya menjadi Presiden Asosiasi Ahli Imunologi Amerika Serikat.Akiko Iwasaki difoto pada 26 April 2013 di Universitas Yale.Tidak hanya aktif dalam kegiatan akademis, Iwasaki rupanya juga mengikuti jejak sang ibu yang dulu getol memperjuangkan hak-hak perempuan.
Bermula dari fokusnya pada ilmu yang mempelajari kekebalan tubuh sebagai bentuk pertahanan melawan virus, kehidupan Iwasaki berubah ketika pandemi Covid-19 menerpa pada 2020 hingga bertahun selanjutnya. “Pandemi mengubah pendekatan saya mendalami sains dan penyakit yang disebabkan oleh virus,” ujar Iwasaki dalam wawancara bersamaIa mengakui, saat itu semua ilmuwan, termasuk dirinya dituntut bertindak cepat untuk meneliti Covid-19 dan bagaimana penanganannya.
”Saya berhipotesis Covid yang panjang bisa disebabkan infeksi virus yang terus menerus, sisa-sisa virus, atau reaksi autoimun. Hal ini yang diselidiki dengan mempelajari sampel darah. Kami juga ingin mengetahui bagaimana vaksin berdampak pada Covid jangka panjang,” tutur Iwasaki. ”Saya malah jadi tertarik pada infeksi virus dan reaksi kekebalannya. Karier saya pun dimulai dengan mempelajari sel dendritik di kelenjar getah bening setelah infeksi virus herpes. Tujuannya bisa menghasilkan vaksin dengan metode,” ungkapnya yang kemudian menggunakan metode itu untuk mengembangkan vaksin untuk mencegah kanker serviks.
Akiko Iwasaki Covid-19 Imunologi Time 100
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri PPPA Launching Ruang Bersama Merah-Putih (RBMP) di Desa Pulau Sewangi KalselPemberdayaan perempuan membuat perempuan memiliki kemandirian secara ekonomi guna mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak
Baca lebih lajut »
Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Penting untuk Pembangunan DesaSasaran penerima program pemberdayaan adalah perempuan kepala keluarga, perempuan pelaku UMKM, perempuan penyintas kekerasan, perempuan purna migran, dan keluarga/individu lain selain perempuan.
Baca lebih lajut »
Wamen PPPA Beri Perempuan Ruang Gerak untuk Suarakan PendapatWAMEN PPPA berharap peringatan Hari Ibu menjadi momen peringatan perjuangan pergerakan pejuang perempuan untuk mendapatkan haknya
Baca lebih lajut »
Hari Ibu 2024: Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2024 akan diperingati untuk yang ke-96 dengan tema 'Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045'. Tema ini bertujuan untuk mengapresiasi peran perempuan dalam mendorong kemajuan bangsa dan merayakan kepekaan serta sensitivitas mereka yang menjadi aset berharga bagi Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca lebih lajut »
Pementasan Teater 'Karena Aku Perempuan' Mengangkat Kisah Kongres Perempuan PertamaTeater 'Karena Aku Perempuan: Kelahiran Sebuah Pergerakan' mengisahkan perjuangan perempuan Indonesia, khususnya Kongres Perempuan Pertama tahun 1928, melalui kisah tiga tokoh penting: Ny. Soekonto, Ny. Hadjar Dewantara, dan Sujatin.
Baca lebih lajut »
Tema Hari Ibu 2024: Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045Peringatan Hari Ibu ke-96 tahun ini dirayakan dengan tema 'Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045'. Tema ini bertujuan untuk mendorong peran penting perempuan dalam kemajuan bangsa dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca lebih lajut »