Hari yang tak disangka rakyat Suriah akhirnya tiba. Kekuasaan keluarga Assad yang bercokol sejak 1971 berhasil diruntuhkan oleh oposisi bersenjata.
DAMASKUS, MINGGU - Setelah lebih dari 50 tahun bertakhta, akhirnya kekuasaan keluarga Assad di Suriah runtuh. Pasukan oposisi bersenjata telah mengambil alih ibu kota Damaskus. Sementara Presiden Bashar al-Assad yang telah memerintah selama 24 tahun pun lari meninggalkan negara itu bersama keluarganya.
Menurut Al-Bahra, lembaga-lembaga pemerintahan di Suriah akan kembali bekerja dalam dua hari. Perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa akan datang dan membantu proses pengalihan kekuasaan.Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, yang menghadiri acara Forum Doha di Qatar menekankan agar semua pihak menghormati hukum internasional dan mencegah pertumpahan darah.
Sekutu-sekutu Assad sedang sibuk dengan perang masing-masing. Rusia berkontra dengan Rusia. Adapun Iran dan Hizbullah di Lebanon sibuk berhadapan dengan Israel.Radio Sham FM yang pro-pemerintah menyiarkan laporan bahwa semua penerbangan di bandara Damaskus dihentikan. Bandara kemudian ditutup. Pada saat yang sama, milisi oposisi mengumumkan mereka mendobrak penjara militer Saydnaya dan membebaskan semua narapidana.
"Rasanya lega sekali. Tidak ada seorang pun di Suriah maupun diaspora Suriah di luar negeri yang tidur tadi malam karena memantau perkembangan. Setelah serasa tenggelam di air selama 13 tahun, kini saya bisa bernapas lega," kata Rania Kataf, pengasuh laman Humans of Damascus kepada BBC.Kini, Assad jatuh. Suriah memasuki masa baru. Pertanyaan yang muncul ialah pemerintahan seperti apa yang muncul? Salah satu kekhawatiran masyarakat lokal dan internasional ialah pengaruh HTS.
Berakhirnya rezim keluarga Assad yang dimulai oleh Hafez Al-Assad pada 1970 dan dilanjutkan oleh putranya, Bashar, diakui oleh Perdana Menteri Suriah Mohammed Ghazi Al-Jalali. Ia mengatakannya melalui siaran video yang dikutip oleh kantor berita nasional Iran, IRNA. Iran selama ini adalah sekutu Assad."Saya berada di rumah dan tidak akan meninggalkan negara ini.
Presiden AS Joe Biden melalui keterangan tertulis mengatakan bahwa Washington mengamati situasi dari jauh dan tidak akan ikut campur. Demikian juga dengan keterangan presiden terpilih Donald Trump melalui pelantar Truth Social.Ditinggalkan sekutunya
Suriah Bashar Al-Assad Hayat Tahrir Al-Sham Mohammed Al-Jolani Ahmed Al-Sharaa
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kelompok anti-rezim Suriah rebut Kota Hama dari pasukan rezim AssadKelompok bersenjata anti-rezim Suriah memperkuat kendali mereka atas Kota Hama di Suriah barat usai merebut pusat kota tersebut sehingga memaksa pasukan ...
Baca lebih lajut »
Pemberontak Anti-Rezim Bashar al-Assad Menduduki Desa-di Provinsi Hama SuriahPasukan pemberontak berhasil menduduki empat desa di Provinsi Hama, Suriah, dengan komando Abu Mohammed al-Julani. Angkatan Bersenjata Suriah mencoba merebut kembali beberapa lokasi yang direbut oleh kelompok pemberontak.
Baca lebih lajut »
Akhirnya Hizbullah Siap Sokong Rezim Bashar al-Assad SuriahHizbullah tengah terlibat pertempuran dengan Israel.
Baca lebih lajut »
Tentara Pembebasan Suriah merebut Palmyra, Homs dari rezim al-AssadPasukan Tentara Pembebasan Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS) mengambil kendali Palmyra di pedesaan timur provinsi Homs, Suriah setelah terlibat ...
Baca lebih lajut »
Pemberontak Suriah Klaim Rezim Bashar Al Assad Berakhir!Pemberontak Suriah menduduki Damaskus dan mengumumkan Presiden Bashar Al Assad berakhir
Baca lebih lajut »
Rezim Al-Assad yang Berkuasa Selama 61 Tahun di Suriah RuntuhSelama 61 tahun kekuasaan Partai Baath di Suriah, kini rezim tersebut runtuh, pada Minggu, 8 Desember 2024, saat ibu kota Damaskus jatuh ke tangan oposisi (anti-rezim).
Baca lebih lajut »