Harga kopi robusta diprediksi kembali naik pada 2025. Petani dan pemerintah dinilai perlu bersiap lebih matang. Harapannya, ”hujan uang” jilid II bisa lebih optimal.
Harga kopi robusta yang menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024 telah memberikan asa baru bagi petani. Semangat mereka kian berkobar karena harga kopi diprediksi melonjak lebih tinggi pada 2025. Namun, petani tidak boleh terlena dengan prediksi positif tersebut. Tanpa persiapan matang untuk menjaga produktivitas dan kualitas, prediksi itu tidak bisa dinikmati sepenuhnya oleh petani.
Menurut Novian, fenomena rekor harga itu menyadarkan petani bahwa kopi adalah aset berharga bagi kehidupan mereka. Oleh karena itu, mereka patut menjaganya. Selain itu, perawatan lebih dini diharapkan bisa membuat produktivitas kopi jauh lebih baik sehingga memungkinkan mereka mendapatkan penghasilan lebih besar di tahun 2025.Petani memetik buah merah dari pohon kopi robusta di dekat Bandara Atung Bungsu, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumsel, Jumat .
Usaha-usaha itu dilakukan petani agar berkah kenaikan harga kopi bisa dirasakan mereka untuk jangka panjang. ”Ini momentum kami untuk memperbaiki kehidupan. Jadi, kami tidak ingin menyia-nyiakan kenaikan harga ini. Caranya dengan meningkatkan produktivitas seoptimal mungkin yang bisa kami lakukan,” ujar Novian.Ketua Dewan Kopi Sumsel Zain Ismed mengatakan, harga kopi robusta memang diprediksi akan kembali meningkat pada 2025.
Kopi adalah komoditas yang harganya sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global. Di sisi lain, sudah menjadi rahasia umum, harga kopi turut dikendalikan oleh mafia kopi dunia. Jadi, kalau harganya naik terlampau tinggi, konsumen justru akan mengurangi minum kopi alias mengurangi pembelian. Selain itu, pemerintah tidak boleh abai. Pemerintah wajib mendukung petani agar bisa merasakan berkah kenaikan harga kopi secara berkelanjutan. Untuk jangka pendek, kebijakan yang harus diambil adalah memastikan ketersediaan pasokan pupuk bagi petani, terutama pupuk bersubsidi.
Menurut Zain, tahun ini, peningkatan harga kopi robusta membuat peredaran uang dari penjualan kopi di Sumsel mencapai angka Rp 15 triliun. Itu merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa kopi robusta memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani atau masyarakat.Karyawan salah satu merek kopi asal Semendo, Kabupaten Muara Enim, menunjukkan produk mereka di sela acara ”Morning Coffee dan Launching Kopi Sumsel” di Palembang, Minggu .
Selain berupaya meningkatkan produktivitas, petani ataupun pemerintah harus memikirkan cara untuk meningkatkan kualitas kopi robusta secara berkelanjutan. Sejauh ini, petani cenderung berjuang sendirian untuk meningkatkan produktivitas ataupun kualitas kopinya. Sebaliknya, pemerintah dianggap lebih peduli dengan komoditas lain, seperti sawit.Kopi disediakan untuk peserta ”Morning Coffee dan Launching Kopi Sumsel” di Palembang, Minggu .
Harga kopi robusta yang menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024 telah memberikan asa baru bagi petani. Semangat mereka kian berkobar karena harga kopi diprediksi melonjak lebih tinggi pada 2025. Namun, petani tidak boleh terlena dengan prediksi positif tersebut. Tanpa persiapan matang untuk menjaga produktivitas dan kualitas, prediksi itu tidak bisa dinikmati sepenuhnya oleh petani.
Menurut Novian, fenomena rekor harga itu menyadarkan petani bahwa kopi adalah aset berharga bagi kehidupan mereka. Oleh karena itu, mereka patut menjaganya. Selain itu, perawatan lebih dini diharapkan bisa membuat produktivitas kopi jauh lebih baik sehingga memungkinkan mereka mendapatkan penghasilan lebih besar di tahun 2025.Petani memetik buah merah dari pohon kopi robusta di dekat Bandara Atung Bungsu, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumsel, Jumat .
Usaha-usaha itu dilakukan petani agar berkah kenaikan harga kopi bisa dirasakan mereka untuk jangka panjang. ”Ini momentum kami untuk memperbaiki kehidupan. Jadi, kami tidak ingin menyia-nyiakan kenaikan harga ini. Caranya dengan meningkatkan produktivitas seoptimal mungkin yang bisa kami lakukan,” ujar Novian.Ketua Dewan Kopi Sumsel Zain Ismed mengatakan, harga kopi robusta memang diprediksi akan kembali meningkat pada 2025.
Kopi adalah komoditas yang harganya sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global. Di sisi lain, sudah menjadi rahasia umum, harga kopi turut dikendalikan oleh mafia kopi dunia. Jadi, kalau harganya naik terlampau tinggi, konsumen justru akan mengurangi minum kopi alias mengurangi pembelian. Selain itu, pemerintah tidak boleh abai. Pemerintah wajib mendukung petani agar bisa merasakan berkah kenaikan harga kopi secara berkelanjutan. Untuk jangka pendek, kebijakan yang harus diambil adalah memastikan ketersediaan pasokan pupuk bagi petani, terutama pupuk bersubsidi.
Menurut Zain, tahun ini, peningkatan harga kopi robusta membuat peredaran uang dari penjualan kopi di Sumsel mencapai angka Rp 15 triliun. Itu merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa kopi robusta memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani atau masyarakat.Karyawan salah satu merek kopi asal Semendo, Kabupaten Muara Enim, menunjukkan produk mereka di sela acara ”Morning Coffee dan Launching Kopi Sumsel” di Palembang, Minggu .
Harga Kopi Robusta Melonjak Harga Kopi Robusta Turun Harga Kopi Robusta Naik 25 Persen Pada Tahun 2025 Harga Kopi Robusta Naik 25 Persen Harga Kopi Robusta Naik Tahun 2025
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Diversifikasi Tembakau Ramai Dibahas, Petani Buka SuaraDiversifikasi tembakau di Indonesia ditentang petani, hal ini dianggap ancaman bagi kehidupan petani.
Baca lebih lajut »
Kisah Nelangsa Petani Cabai Merah, Harga Pernah Cuma Rp1.500/ KgPetani cabai curhat harga cabai anjlok parah.
Baca lebih lajut »
Petani Khawatir soal Gejolak Harga Cabai Merah Keriting di NataruPetani cabai mengungkapkan kondisi harga dan ketersediaan cabai di Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca lebih lajut »
Imbas Musim Hujan, Petani Nikmati Kenaikan Harga Karet DuniaPergerakan harga karet dipengaruhi kekhawatiran penurunan pasokan akibat cuaca buruk di Asia Tenggara dan penghentian penyadapan di China.
Baca lebih lajut »
Petani Ogah Tanam Cabai Lagi, Harga Diprediksi MelonjakPetani cabai mengurangi penanaman akibat harga anjlok. HPP cabai jauh lebih tinggi dari harga jual, memicu kekhawatiran pasokan menjelang Ramadan 2025.
Baca lebih lajut »
Harga Cabai dan Bawang Turun, Petani Diminta WaspadaKondisi ini menjadi perhatian pemerintah setempat agar penurunan harga tidak berdampak buruk pada pendapatan petani lokal
Baca lebih lajut »