Menurut Paus Fransiskus, satu tanda harapan dalam krisis ini adalah peran kepemimpinan kaum perempuan.
Udara panas Jakarta menjelang senja membuat tubuh gerah. Namun, saya tetap bertahan membaca bukuatas fenomena perubahan selama terjadinya krisis pandemi Covid-19. Terasa betul bagaimana Paus Fransiskus ingin mengajak kita untuk bangkit, membuka diri pada ”tanda-tanda zaman” yang berubah cepat. Menanggapi perubahan sebagai kesempatan membangun dunia baru yang lebih baik.. Tentang kepakaran Austen Ivereigh rasanya kita tak perlu ragu.
Paus Fransiskus ingin menemani setiap orang di seluruh dunia, yang sedang berada dalam situasi krisis, dengan menyatakan sikapnya. Dunia menghadapi satu titik balik, suatu masa pencobaan, darinya kita bisa keluar sebagai pribadi yang lebih baik, atau tergelincir jauh ke belakang. ”Tak lama kemudian, Paus berbagi kisah dengan saya dalam satu wawancara Malam Paskah yang mengagumkan. ”…Ia bercerita tentang beberapa wawasannya mengenai godaan, halangan, dan peluang yang muncul akibat krisis ini...
Menghadapi situasi ini, Paus mengajukan pertanyaan kepada kita apakah kita mau menghadapi krisis ini dan, kalau mau, bagaimana cara menghadapinya. Saat kita berada dalam krisis, tak mungkin kita keluar darinya tetap menjadi pribadi yang sama. Jika kita berhasil melalui krisis, kita akan menjadi lebih baik atau lebih buruk, dan tak pernah menjadi pribadi yang sama. Kita segera dihadakan pada pilihan-pilihan yang menentukan hidup kita selanjutnya .
Saat membaca bagian buku yang menyajikan pemikiran Paus tentang krisis ekologi dan ajakan melakukan pertobatan ekologis kembali saya tersadar akan udara panas, yang membuat tubuh gerah. Memang saat ini musim kemarau, tetapi banyak yang bilang suhu udara di bumi mengalami kenaikan signifikan. Terjadi perubahan iklim akibat kerusakan alam yang parah. Dan, itu pelan-pelan berpengaruh besar pada kehidupan mahluk hidup di bumi, rumah kita bersama.
Krisis pandemi Covid harusnya menyadarkan kita atas berbagai kesalahan berpikir dan berperilaku kita. ”…Jangan-jangan, tantangan ekonomi, sosial, dan ekologi yang sedang kita hadapi ini sesungguhnya wajah-wajah berbeda dari krisis yang sama,” tanya Paus. Paus mengajak kita untuk melihat dengan jernih dan jujur pemikiran atau gagasan para ekonom perempuan, seperti Mariana Mazzucato dan Kate Raworth, sebagai tanda zaman yang menyalakan harapan bagi masa depan.. Terdengar denting suara tiang listrik yang dipukul penjaga malam di kampung tempat saya tinggal. Empat kali pukulan. Hari telah berganti, pagi menjelang, tubuh tetap terasa gerah.Paus Fransiskus menyentuh tembok yang memisahkan Israel dan wilayah Tepi Barat, Palestina, Minggu .
Resensi Buku Kunjungan Paus Fransiskus Penerbit Gramedia Pustaka Utama Austen Ivereigh
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Paus Fransiskus ke Indonesia, Majalah Rohani dan Utusan Gelar Lomba Surat untuk Paus Fransiskus'Menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3 hingga 6 September mendatang, Dewan Redaksi Majalah Rohani dan Utusan menggelar sayembara menulis esai b
Baca lebih lajut »
Kenangan Bertemu Paus Yohanes Paulus II Saat Misa Akbar Tahun 1989Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia mengingatkan kenangan umat saat bertemu Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
Baca lebih lajut »
Sebelum Paus Fransiskus, dua Paus ini pernah kunjungi IndonesiaPemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan lawatan ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Lawatan itu menjadi bagian perjalanan ...
Baca lebih lajut »
Bagian VII: Kunjungan Paus Paulus VI ke Indonesia 1970, Kenapa Paus Pergi Keliling Dunia?Paus Paulus VI adalah paus pertama yang melakukan perjalanan ke luar Eropa, salah satunya ke Indonesia. Tonggak sejarah bagi Gereja Katolik.
Baca lebih lajut »
Ramalan Rocky Gerung: 30 Hari ke Depan Krisis Beras Berubah Jadi Krisis SosialRencana pemerintah mengimpor 6 juta beras hingga akhir tahun 2024 ini dinilai sebagai tanda-tanda krisis pangan bakal terjadi di Indonesia.Pengamat
Baca lebih lajut »
Berkat Selembar Kain Bersejarah, Wajah Yesus Berhasil Diciptakan Kembali oleh AISejumlah paus telah mendukung Kain Kafan Turin sebagai relik suci, termasuk Paus Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus pada tahun 2013
Baca lebih lajut »