Kritik dan penilaian negatif terhadap Airlangga Hartarto dalam memimpin Partai Golkar terus berdatangan dari sejumlah kader...
terus berdatangan dari sejumlah kader dan politikus partai berlambang Pohon Beringin itu. Kali ini datang dari Politikus Golkar, Indra Bambang Utoyo.
Sementara pada tantangan saat ini, kata Indra, meski sel-sel komunisme masih hidup, tetapi ada gangguan ideologi baru dari konsep khilafah. Menurut Indra, Golkar tidak mampu menjadi benteng Pancasila dalam melawan khilafah terutama saat kontestasi Pilgub DKI 2017 dan semakin memanas pada Pilpres 2019.
Selain kondisi itu, lanjut Indra, Golkar juga dianggap semakin terpuruk. Ia mencermati konflik internal Golkar yang meruncing disebabkan persaingan kekuasaan. Dalam hal ini, Golkar tampak memperlihatkan wajah pragmatisme dan meninggalkan idealisme partai.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Politikus Golkar: Airlangga Harus Pilih Jadi Menteri atau KetumPolitikus Partai Golkar Lawrence Siburian mengatakan Airlangga Hartarto tidak boleh merangkap 2 jabatan sekaligus sebagai menteri dan ketua umum parpol. golkar menteri
Baca lebih lajut »
Penilaian Effendi PDIP soal Airlangga Vs Bamsoet di Bursa Calon Ketum GolkarBursa calon ketua umum Golkar yang mulai menghangat tak luput dari perhatian politikus PDI Perjuangan Effendi MS Simbolon. Golkar
Baca lebih lajut »
Airlangga Hartarto Dianggap Tabrak Sejumlah Aturan AD/ART GolkarKepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjelang pelaksanaan musyawarah nasional (munas) dianggap menabrak aturan dasar dan rumah tangga (AD/ART) partai berlambang beringin itu. MunasGolkar
Baca lebih lajut »
SOKSI Pertegas Dukungan Bagi Pemerintahan JokowiMunas Golkar bisa saja secara aklamasi memilih kembali Airlangga sebagai ketum partai
Baca lebih lajut »
Ajukan Perombakan Struktur, Airlangga Dianggap Tabrak AD/ART GolkarKepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjelang pelaksanaan Munas dianggap menabrak AD/ART partai berlambang...
Baca lebih lajut »