Ada kebutuhan energi yang besar dalam digitalisasi. Pertanyaannya, energi apa yang bakal dipasok untuk kebutuhan industri itu?
Dalam 2-3 tahun terakhir, akal imitasi menjelma menjadi salah satu teknologi terpenting di dunia dan memberi pengaruh nyata bagi berbagai sektor. Pada sektor energi, AI turut digunakan untuk meningkatkan kemampuan bagaimana energi diproduksi, dikonsumsi, dan didistribusikan. Sebaliknya, teknologi AI pun membutuhkan energi, khususnya terkait kelistrikan, untuk menopang industri pusat data .) diyakini bakal terus meningkat.
Peningkatan kebutuhan jaringan kelistrikan untuk mendukung pusat data sudah terjadi di sejumlah sentra industri tersebut. Di Irlandia, misalnya, pusat data telah menyumbang 20 persen permintaan listrik. Sementara di Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat , permintaan listrik pusat data telah mencapai 25 persen. Angka-angka tersebut diperkirakan bakal terus meningkat.
Dalam pidato penutupnya, Birol menekankan perlunya pendekatan inklusif serta berpusat pada konsumen dalam penerapan AI di sektor energi. ”Juga terkait kebijakan dan model bisnis dalam memastikan bahwa adopsi AI menghasilkan transisi energi yang aman, terjangkau. Perlu ada dialog berkelanjutan di antara semua pihak, termasuk masyarakat sipil,” katanya.memunculkan kekhawatiran baru bagi iklim global, yakni meningkatnya penggunaan energi fosil dalam waktu dekat.
”Saya pikir, semua orang bersepakat bahwa kita membutuhkan lebih banyak energi terbarukan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Saya pikir, itu adalah tanggung jawab utilitas untuk menjelaskan bagaimana mereka memenuhi itu,” ujar Jim Cullinan, juru bicara Meta. Guna membicarakan peluang serta tantangan energi dan AI, Badan Energi Internasional menggelar konferensi global di Paris, Perancis, pada 4-5 Desember 2024. Dalam pertemuan itu digelar forum teknis yang melibatkan pakar, pemerintah, industri, dan akademisi. Lalu, konferensi tingkat tinggi yang diikuti para penentu kebijakan dari pemerintah, sektor teknologi, dan industri energi.
”Revolusi AI sangat penting bagi masa depan energi. IEA perlu memastikan bahwa peluang besar yang ditawarkan AI dapat dimanfaatkan sepenuhnya sambil mengatasi berbagai risiko dan tantangan yang ada. Kami akan memulainya dengan menerbitkan laporan khusus tentang energi dan AI pada musim semi tahun 2025,” ucap Birol.
Artificial Intelligence Energy Energi Energi Fosil Energi Terbarukan Data Center Pusat Data Teknologi Transisi Energi Utama Sdgs SDG07-Energi Bersih Dan Terjangkau
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pimpinan MPR Terima Masukan dari ITB utuk Wujudkan Target Ketahanan Energi PrabowoUntuk mewujudkan ketahanan energi, ia berharap tidak ada pihak-pihak yang mempertentangkan potensi energi terbarukan dan berlimpahnya energi fosil di Indonesia.
Baca lebih lajut »
PGEO Jadikan Panas Bumi Katalisator Utama Transisi Energi di IndonesiaIndonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang luar biasa, terutama energi panas bumi yang paling cocok menggantikan peran energi fosil.
Baca lebih lajut »
ICEL: Indonesia dalam program mitigasi harus keluar dari energi fosilIndonesian Center for Environmental Law (ICEL) meniai Pemerintah Indonesia dalam negosiasi program kerja mitigasi dan transisi berkeadilan harus komitmen ...
Baca lebih lajut »
Rencana Besar Prabowo Ganti BBM Fosil Pakai Nabati Genjot Ketahanan EnergiIndonesia punya cita-cita besar menjadi negara yang bisa melakukan swasembada energi.
Baca lebih lajut »
EBT Mulai Gantikan Energi Fosil di India, Harga Batu Bara MeluncurHarga batu bara dunia melemah setelah impor batubara termal India anjlok
Baca lebih lajut »
Potret Aksi Tuntut Penghentian Proyek Energi Fosil di IndonesiaMereka menuntut pemerintah untuk menghentikan proyek energi fosil di Indonesia.
Baca lebih lajut »