AI Action Summit di Paris menjadi forum penting untuk membahas masa depan kecerdasan buatan, dengan fokus pada etika, keberlanjutan, dan pemerataan akses. Summit ini diselenggarakan di tengah persaingan sengit antara DeepSeek dan ChatGPT, mencerminkan kompleksitas pengembangan AI di tingkat global.
KOTA Paris di Prancis akan menjadi pusat perhatian dunia dengan diselenggarakannya AI Action Summit hari ini dan besok (10-11 Februari 2025). Acara ini merupakan pertemuan puncak yang membahas masa depan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)—penulis lebih suka menyebutnya sebagai akal imitasi—dari perspektif etika, keberlanjutan, dan pemerataan akses.
Acara yang dihadiri oleh beberapa pemimpin dunia ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Bletchley Park (2023) dan Seoul (2024), dengan fokus pada penciptaan tata kelola AI yang inklusif di tengah persaingan geopolitik antara Cina dan negara-negara Barat. Momentum AI Summit ini bertepatan dengan diskursus persaingan antara DeepSeek—model AI asal Cina yang mengandalkan efisiensi biaya serta arsitektur mixture-of-experts (MoE)—dan ChatGPT buatan OpenAI yang mendominasi pasar global. Kehadiran DeepSeek cukup menggegarkan karena merontokkan saham beberapa perusahaan teknologi. Pemerintah sejumlah negara juga mengeluarkan tindakan politis berupa larangan penggunaan DeepSeek di lembaga pemerintahan (Kompas, 6 Februari 2025). Persaingan antara DeepSeek dan ChatGPT menjadi cerminan kompleksitas pengembangan AI di tingkat global. DeepSeek, dengan biaya pelatihan rendah, sekitar US$ 5,6 juta dan berfokus pada tugas teknis, seperti matematika dan pengkodean, menawarkan alternatif open-source yang terjangkau bagi negara berkembang. Sementara itu, ChatGPT, meski membutuhkan biaya operasional miliaran dolar, tetap unggul dalam kemampuan percakapan alami dan integrasi aplikasi luas
Kecerdasan Buatan AI Action Summit Deepseek Chatgpt Persaingan Geopolitik
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
DeepSeek: Bagaimana China membuat DeepSeek di tengah hadangan AS?Bagaimana perusahaan China yang hanya diketahui sedikit orang bisa membuat model AI yang canggih di tengah hadangan AS?
Baca lebih lajut »
DeepSeek Jadi Asisten AI Paling Populer, Simak Perbandingan Chatbot DeepSeek dan ChatGPTBerikut perbandingan DeepSeek dan ChatGPT setelah Tempo melakukan pengujian dengan menggunakan perintah yang sama untuk kedua chatbot.
Baca lebih lajut »
DeepSeek: Teknologi AI Cina Tantang ChatGPTDeepSeek, sebuah platform AI buatan Cina, muncul sebagai pesaing potensial bagi ChatGPT dari OpenAI dengan model DeepSeek-R1 yang menggunakan pembelajaran mendalam murni. Meskipun menggunakan chip kurang canggih, DeepSeek mengklaim biaya pelatihan modelnya jauh lebih murah dan performa AI-nya setara dengan model terkemuka global. Aplikasi DeepSeek yang menggunakan model DeepSeek-V3 menduduki posisi teratas di App Store Apple, namun juga memicu kontroversi terkait isu keamanan dan geopolitik.
Baca lebih lajut »
DeepSeek: AI China yang Dikecam sebagai Ancaman bagi Dominasi ASDeepSeek, sistem kecerdasan buatan (AI) asal China, menjadi sorotan dunia dan dianggap sebagai ancaman bagi dominasi AI Amerika Serikat. DeepSeek menawarkan model AI yang lebih murah dan terbuka (open source), sehingga lebih fleksibel. Microsoft dan OpenAI, pemimpin pasar AI, mengklaim DeepSeek secara ilegal mengambil data dari ChatGPT untuk melatih sistemnya. Microsoft dan OpenAI menuduh DeepSeek mencuri data melalui API OpenAI. David Sacks, figur kripto dan AI Gedung Putih, mengatakan DeepSeek kemungkinan mencuri properti intelektual AS. OpenAI menyatakan perusahaan-perusahaan China terus berusaha meniru model perusahaan AS, namun tidak secara spesifik menyebut DeepSeek.
Baca lebih lajut »
Menkomdigi wakili Presiden Prabowo hadiri AI Action Summit ParisMenteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mewakili Presiden Prabowo Subianto menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Aksi Kecerdasan Buatan atau ...
Baca lebih lajut »
DeepSeek: Pesaing AI Tiongkok yang Mengguncang DuniaDeepSeek, model AI buatan Tiongkok, sedang naik daun dan menjadi pesaing sengit bagi ChatGPT. Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, dipuji sebagai visioner teknologi, dan model AI terbaru perusahaan, DeepSeek R1, dinilai mampu menyaingi kemampuan model AI Amerika seperti GPT-4. Kesuksesan DeepSeek ini dianggap sebagai langkah signifikan bagi Tiongkok dalam persaingan teknologi global.
Baca lebih lajut »