Ketika varian baru virus corona berkembang, muncul pertanyaan tentang seberapa ampuh setiap vaksin itu bekerja. / Sains
Tetapi, Bill Powderly mengatakan vaksin itu mencegah kasus terburuk, seperti yang ditunjukkan oleh lonjakan di negara bagian Missouri.
“Mereka menyaksikan terjadinya infeksi seperti yang dilihat orang Israel, pada orang-orang yang telah divaksinasi. Tetapi, tidak ada di antara mereka yang terinfeksi itu masuk rumah sakit. Semua rawat inap, dan sayangnya, semua kematian, terjadi pada orang yang belum divaksinasi,” imbuhnya.mRNA dari Moderna dan Pfizer secara umum tampaknya menghasilkan antibodi paling banyak, diikuti oleh vaksin vektor virus: Johnson & Johnson, vaksin Oxford University-AstraZeneca, dan Sputnik V.
Vaksin yang menggunakan virus yang dilemahkan seperti Sinovac dan Sinopharm dari China berada di ujung bawah skala kemanjuran.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ahli: Penyintas Covid-19 Tak Perlu Menunggu 3 Bulan untuk VaksinVaksinasi Covid-19 sangat penting dalam melindungi diri dari paparan Covid-19. Lantas, apakah penyintas Covid-19 harus menunggu beberapa bulan sebelum disuntik? - Sains
Baca lebih lajut »
7,4 Juta Warga Jakarta Sudah Vaksin Covid-19'Dosis 1 dan 2 sudah mencapai 7.497.201 dosis. Insya Allah kita akan memasuki target tak lama lagi untuk mencapai 7,5 juta.
Baca lebih lajut »
Donasi 1000 Oksigen dan Fasilitasi 1 Juta Vaksin, Komitmen Shopee dalam Percepatan Pemulihan Pandemi Covid-19Sea Group, induk perusahaan Shopee dan Garena, menyerahkan bantuan berupa 1.000 tabung oksigen kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Semua elemen bangsa...
Baca lebih lajut »
Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin COvid-19 Mengandung Logam Berat Etil Merkuri Senjata Biologis yang MematikanCek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Covid-19 mengandung logam berat etil merkuri senjata biologis yang mematikan lansia komorbid
Baca lebih lajut »