Ahli Sebut Pria Botak Berisiko Alami Gejala Berat karena Virus Corona

Indonesia Berita Berita

Ahli Sebut Pria Botak Berisiko Alami Gejala Berat karena Virus Corona
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 60 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 51%

Studi baru sebut pria botak berisiko alami gejala berat ketika mengidap virus Corona COVID-19. Ilmuwan menyebut ada kaitannya dengan hormon mereka. Coronavirus via detikHealth

COVID-19. Hubungan antara kebotakan dan gejala parah ini dinilai memiliki kaitan yang kuat sehingga dianggap sebagai faktor risiko.

"Kami benar-benar berpikir bahwa kebotakan adalah prediksi sempurna dari tingkat keparahan," jelas pemimpin studi utama di Brown University, Prof Carlos Wambier, dikutip dariJika penelitian lebih lanjut terkonfirmasi bahwa ada kaitan yang jelas antara pria botak dengan faktor risiko keparahan pasien COVID-19, ilmuwan menyebut hal ini bisa membantu perawatan pasienHasil dari penelitian menunjukkan bahwa pria botak secara tidak proporsional rentan terhadap kematian akibat virus Corona...

Para ilmuwan saat ini meyakini bahwa kerentanan pria disebabkan oleh hormon seks pria yang disebut androgen, termasuk testosteron. Androgen disebut menyebabkan rambut rontok dan juga berperan sebagai 'gerbang' untuk meningkatkan kemampuan virus Corona dalam menyerang sel.Temuan dari Brown mengkonfirmasi studi sebelumnya yang menemukan penyebab dan efek yang sama dengan pasien di seluruh dunia.

Para ilmuwan juga menemukan hasil serupa pada wanita yang kehilangan rambut karena androgen. Studi Italia lainnya menemukan bahwa pria yang sedang dirawat karena kanker prostat dengan terapi kekurangan androgen empat kali lebih kecil untuk terkena virus

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ilmuwan Belanda Sebut Kecil Kemungkinan Anak-Anak Sebarkan Virus CoronaIlmuwan Belanda Sebut Kecil Kemungkinan Anak-Anak Sebarkan Virus CoronaSebuah studi di Belanda mengatakan kecil kemungkinan anak-anak usia di bawah 12 tahun bisa menularkan virus Corona. Bahkan pada anak sebayanya. Coronavirus via detikHealth
Baca lebih lajut »

Susi Air PHK Karyawan, Susi Pudjiastuti Sebut Dampak CoronaSusi Air PHK Karyawan, Susi Pudjiastuti Sebut Dampak CoronaSusi Pudjiastuti, pendiri maskapai Susi Air, mengakui mengambil langkah PHK terhadap sejumlah karyawan karena 99 persen penerbangan terhenti.
Baca lebih lajut »

Dinkes Kalbar Sebut Tingkat Kesembuhan Pasien Corona di Ketapang RendahDinkes Kalbar Sebut Tingkat Kesembuhan Pasien Corona di Ketapang RendahKepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menyebut, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Ketapang rendah.
Baca lebih lajut »

WHO Sebut Virus Corona Tidak Bermutasi Namun Bukan Berarti Tak BerbahayaWHO Sebut Virus Corona Tidak Bermutasi Namun Bukan Berarti Tak BerbahayaWHO menyebut Corona tidak bermutasi menjadi berbahaya. Para ilmuwan belum menemukan virus Corona bermutasi dengan cara yang bisa menimbulkan ancaman baru. WHO via detikHealth
Baca lebih lajut »

Eks Bos MI6 Sebut Virus Corona Buatan Manusia, Ini Bukti TerbaruEks Bos MI6 Sebut Virus Corona Buatan Manusia, Ini Bukti TerbaruMantan Kepala badan intelijen Inggris, MI6 mengatakan virus corona merupakan buatan manusia yang secara sengaja dilepas dari laboratorium di Cina.
Baca lebih lajut »

Wali Kota Semarang Sebut Warga Lupa Corona Jelang LebaranWali Kota Semarang Sebut Warga Lupa Corona Jelang LebaranWali Kota Semarang, Hendar Prihadi, menyebut warga merasa lupa pandemi virus corona karena larut dalam persiapan Lebaran.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 18:44:14