Otoritas Afrika Selatan sedang menyelidiki departemen pemerintahan terkait kasus korupsi atas dana anggaran penanganan Covid-19, 2,9 juta dollar AS.
Dalam presentasi di depan komite parlemen, Andy Mothibi sebagai kepala SIU, yang menyelidiki tuduhan terhadap tokoh atau lembaga sektor publik, mengatakan pihaknya sedang menangani 658 kasus korupsi di seluruh negeri.Total nilai uang bermasalah tersebut lebih dari 5 miliar rand . Menurut laporan, itu adalah pertama kalinya di Afrika Selatan sejumlah kasus diajukan atas dugaan korupsi.
Departemen kesehatan provinsi Gauteng tengah, yang menjadi pusat ekonomi dan letak kota Johannesburg berada, menyumbang hanya di bawah setengah dari total, yaitu 2,2 miliar rand , tambah Mothibi. “Dugaan yang dilaporkan ke SIU untuk diselidiki antara lain pengadaan APD , rumah sakit dan tempat karantina, jasa katering , ventilator, alat desinfektan dan kursi roda bermotor,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Uni Afrika dan Barat Kecam Penangkapan Presiden dan PM MaliPasukan Prancis dan pasukan perdamaian PBB telah bekerja untuk menstabilkan negara itu di tengah pemberontakan Islam yang terjadi setelah kudeta pada 2012.
Baca lebih lajut »
Uni Afrika Tangguhkan Keanggotaan MaliDewan Perdamaian dan Keamanan Pan-Afrika, Rabu (19/8), mengatakan penangguhan akan tetap berlaku sampai pemulihan tatanan konstitusional di negara Afrika Barat itu selesai.
Baca lebih lajut »
Buntut Kudeta Militer, Uni Afrika Tangguhkan Keanggotaan MaliPara tentara pemberontak mengudeta pemerintah Mali dengan manyandera dan memaksa Presiden Ibrahim Boubacar Keita lengser....
Baca lebih lajut »
Ahmadiyah dan Syiah Tumbuh Agresif di Afrika, Ada Apa? |Republika OnlineAhmadiyah dan Syiah berkembang pesat di wilayah Benua Afrika.
Baca lebih lajut »
Gubernur Wahidin: Kalau Ada Pejabat Banten Korupsi di Masa Covid-19, Itu TerlaluGubenur Banten Wahidin Halim minta pejabat pemerintah jangan pernah korupsi, apalagi menyalahgunakan anggaran penanganan Covid-19.
Baca lebih lajut »