Jokowi diminta untuk mengisi kekosongan kursi Ketua Umum Partai Golkar usai mundurnya Airlangga Hartarto.
Surat tertanggal 14 Agustus 2024 tersebut ditandatangani Mohamad Aly Yahya, Ridwan Mukti, Antony Zeidra Abidin, Ridwan Hisyam, Musfihin Dahlan, Agusman Efendi, dan Riswan Tony.
Bahlil mengaku ogah ambil pusing soal surat tersebut. Apalagi dalam iklim demokrasi, Bahlil mengklaim bahwa kompetisi merupakan hal yang wajar. Asalkan sesuai dengan aturan main.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Golkar Gonjang-ganjing, Sejumlah Elite Golkar Bantah Ada Cawe-cawe JokowiLuhut yang sebelumnya jadi pihak yang mengungkap adanya desakan Munaslub Golkar, pun enggan berkomentar.
Baca lebih lajut »
Istana Bantah Jokowi Ada Kaitan dengan Mundurnya Airlangga dari Ketum Golkar: Tidak Ada Sama SekaliPengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau
Baca lebih lajut »
Isi Surat Pengunduran Diri Jusuf Hamka dari Partai Golkar, Ada 4 AlasanBerita Isi Surat Pengunduran Diri Jusuf Hamka dari Partai Golkar, Ada 4 Alasan terbaru hari ini 2024-08-12 11:02:46 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Kencang Isu Jokowi-Gibran Bakal Gabung, Begini Respons Elite GolkarDikabarkan Jokowi dan Gibran berpotensi bergabung dengan Golkar pada gelaran Rapimnas dan Munas Partai Golkar 2024
Baca lebih lajut »
Beredar Surat Dukungan Sejumlah Politisi Senior Minta Jokowi Jadi Ketum GolkarSurat bertarikh Rabu, 14 Agustus 2024 itu ditandatangani beberapa politisi senior Partai Golkar
Baca lebih lajut »
Beredar Surat Dukungan Para Politikus Senior Minta Jokowi Jadi Ketum GolkarJPNN.com : Beredar potongan gambar di jejaring WhatsApp tentang surat politikus senior Golkar untuk mendukung Presiden Jokowi jadi ketum partai berlambang ...
Baca lebih lajut »