Nama Iwan Budianto ikut masuk dalam daftar bursa pemilihan PSSI. Pemilik saham mayoritas Arema FC terdaftar sebagai Calon Wakil Ketua Umum PSSI.
"Nama-nama ini memungkinkan yang bersangkutan tidak bersedia tapi tetap dicalonkan. Makanya kami umumkan dulu," kata Ketua KP Amir Burhanuddin terkait masuknya nama Iwan Budianto, saat memberikan keterangan.
Dijelaskan Amir, masuknya nama-nama calon ini bisa dilakukan dengan dua cara. Ada yang mendaftar sendiri, atau didaftarkan anggota PSSI. "Dari data tersebut memungkinkan ada nama-nama yang sudah tidak boleh dicalonkan atau merasa tidak dicalonkan tapi dicalonkan anggota," tutur Amir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Iwan Budianto Tolak Jadi Exco PSSI 2023-2027 Usai Tragedi KanjuruhanIwan Budianto merasa tak etis kembali mengemban jabatan di PSSI setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa.
Baca lebih lajut »
Alasan Tragedi Kanjuruhan, Iwan Budianto Tidak Mau Jadi Pengurus PSSI Lagi - Pikiran-Rakyat.comWakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto akan mundur dari PSSI karena tak akan mencalonkan dan dicalonkan sebagai Exco PSSI pada KLB mendatang.
Baca lebih lajut »
Iwan Budianto Mundur Sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dan Menolak Dicalonkan LagiIwan Budianto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai wakil ketua umum PSSI dan menyatakan akan kembali mengurus langsung Arema FC.
Baca lebih lajut »
Iwan Budianto Tarik Diri dari PSSI, Pulang ke Malang untuk Arema FCUsai menarik diri dari kepengurusan PSSI, Iwan Budianto berencana segera kembali merapat ke Arema FC.
Baca lebih lajut »
Iwan Budianto Tidak Bersedia Maju Jadi Exco PSSI 2023–2027Iwan Budianto memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai komite eksekutif (Exco) PSSI.
Baca lebih lajut »
Iwan Budianto Mundur Dari PSSI, Fokus Kembali Pimpin Arema FCIwan Budianto mengaku akan fokus memimpin Arema FC. Dia mengaku akan kembali membuka komunikasi dengan Aremania, korban dan keluarga korban hingga stakeholder di Malang.
Baca lebih lajut »