Berikut gejala fase kritis demam berdarah dengue yang kasusnya mengalami peningkatan di Indonesia.
Hingga bulan Maret 2024, total kasus DBD dilaporkan mencapai 35.556 kasus dengan jumlah kematian 290.
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk tersebut menjadi vektor yang menyebarkan virus dengue ketika menggigit manusia. Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, ada perbedaan antara demam pada DBD dengan demam yang disebabkan oleh penyakit lain.
“Masalahnya di masyarakat, ada salah kaprah, dikiranya kalau demamnya turun, itu membaik. Nah ini sering kecolongannya di sini,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polri Ungkap Kasus Kriminal Meningkat 112 Persen Selama Bulan Ramadhan, Kasus Pencurian ada 197 KasusPolri mengungkapkan bahwa kasus kriminal atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) mengalami peningkatan signifikan.
Baca lebih lajut »
PPN Naik 12% Mulai 2025, Rumah Rp1 M Bisa Jadi Segini!kenaikan ppn 12% tahun 2025 dapat mendorong kenaikan harga properti, begini simulasinya
Baca lebih lajut »
Ayat Kursi Ada dalam Surat Apa di Al Quran Berikut Makna dan TulisannyaAYAT Kursi berada di surat Al Baqarah ayat ke-255 pada Al-Quran yang memiliki banyak makna untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat
Baca lebih lajut »
Periode Pancaroba Waspadai Kenaikan Kasus DBDPEMERINTAH daerah mewaspadai kenaikan angka kasus demam berdarah dengue DBD
Baca lebih lajut »
Ada Gempa Bumi Merusak di Laut Jawa, Berikut Analisis Badan GeologiGuncangan gempa bumi di Pulau Bawean diperkirakan pada skala intensitas IV-V MMI (Modified Mercally Intensity).
Baca lebih lajut »
Pengamat Tak Ada Faktor Signifikan yang Dorong Kenaikan Harga Minyak GorengPermasalahan di sisi distribusi diduga yang mendorong pemerintah berencana menaikan Harga Eceran Tertinggi HET minyak goreng kemasan seusai Lebaran 2024
Baca lebih lajut »