Ada Kemajuan Negosiasi, Turki Harap Rusia-Ukraina Capai Gencatan Senajata |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Ada Kemajuan Negosiasi, Turki Harap Rusia-Ukraina Capai Gencatan Senajata |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 37 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 63%

Rusia dan Ukraina sudah mendekati titik kesepakatan terkait empat isu utama.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Rusia dan Ukraina hampir mencapai kesepakatan mengenai isu-isu yang kritis. Dia berharap gencatan senjata dapat tercapai jika kemajuan dalam pembicaraan oleh kedua belah pihak terus terjalin.

Baca Juga Dalam wawancara dengan stasiun televisi Aljazeera, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengonfirmasi keterangan Cavusoglu. Dia mengungkapkan, Isu tersebut antara lain tentang dilepaskannya ambisi Ukraina bergabung dengan NATO, demiliterisasi, apa yang disebut Rusia sebagai de-nazifikasi, dan perlindungan bahasa Rusia di Ukraina.

Meski merupakan salah satu anggota NATO, Turki merupakan salah satu negara yang paling aktif dalam memediasi Rusia dan Ukraina. Pada 10 Maret lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu Menlu Ukraina Dmitry Kuleba di forum diplomatik Antalya di Turki. Itu merupakan pertemuan perdana kedua menlu sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

China Nyatakan Sanksi Barat atas Rusia Sudah Keterlaluan, Tuding NATO Penyebab Rusia Serbu UkrainaChina Nyatakan Sanksi Barat atas Rusia Sudah Keterlaluan, Tuding NATO Penyebab Rusia Serbu UkrainaChina mulai injak gas, Wakil Menlu China Le Yucheng mengatakan, sanksi Barat atas Rusia keterlaluan, dan tuding ekspansi NATO memicu Rusia serbu Ukraina.
Baca lebih lajut »

AS Rayu Turki Kirim Rudal Rusia ke Ukraina Buat Lawan RusiaAS Rayu Turki Kirim Rudal Rusia ke Ukraina Buat Lawan RusiaAS secara informal menyampaikan kepada Turki untuk mengirim sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia ke Ukraina guna memerangi pasukan Kremlin.
Baca lebih lajut »

Zelensky Lakukan Tindakan Drastis, Larang Aktivitas 11 Partai Politik Pro-Rusia di UkrainaZelensky Lakukan Tindakan Drastis, Larang Aktivitas 11 Partai Politik Pro-Rusia di UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan tindakan drastis dalam menanggapi serangan Rusia ke Ukraina.
Baca lebih lajut »

847 Warga Sipil Tewas akibat Invasi Rusia ke Ukraina847 Warga Sipil Tewas akibat Invasi Rusia ke UkrainaHingga Jumat (18/3/2022), setidaknya 847 warga sipil telah tewas dan 1.399 terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari.
Baca lebih lajut »

China Menyatakan Berdiri di Sisi Sejarah yang Benar Soal Konflik Rusia dan Ukraina, kata Menlu ChinaChina Menyatakan Berdiri di Sisi Sejarah yang Benar Soal Konflik Rusia dan Ukraina, kata Menlu ChinaChina menyatakan berdiri di sisi sejarah yang benar dalam krisis Rusia - Ukraina, sejalan dengan mayoritas negara-negara di dunia, kata Menlu Wang Yi
Baca lebih lajut »

Pertama Kalinya, Pasukan Militer Rusia Gunakan Rudal Ganas Hipersonik untuk Serang UkrainaPertama Kalinya, Pasukan Militer Rusia Gunakan Rudal Ganas Hipersonik untuk Serang UkrainaPasukan militer Rusia mengaku menggunakan rudal hipersonik terbarunya, Kinzhal untuk pertama kalinya dalam pertempuran di Ukraina. Sebelumnya, Rusia belum pernah mengakui menggunakan senjata presisi tinggi dalam pertempuran. Selengkapnya di
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 01:15:32