Lonjakan harga komoditas hingga faktor geopolitik menjadi pendorong inflasi dan menekan ekonomi Indonesia.
Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Indonesia kini tengah dihantui tekanan inflasi yang terus mendaki. Puncak inflasi di Tanah Air diprediksi terjadi pada September 2022 mendatang.
"inflasi tinggi akan disumbang oleh komponen bahan makanan dan energi," kata Achmad dalam keterangan resminya, dikutip Selasa . Kedua, dengan mengendalikan impor terutama sektor makanan dan sektor energi. Dia menilai, impor tak membuat ekonomi berkelanjutan. Bahkan, melalui impor, harga makanan dan harga energi akan sangat mahal karena mengikuti harga dunia yang mengalami kenaikan tinggi akibat konflik Ukraina-Rusia dan krisis energi di Uni Eropa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Daya Beli Kelas Bawah Terimbas Inflasi, Ekonom: Harus Dijaga!Ekonom: Paling Terimbas Inflasi, Daya Beli Kelas Bawah Harus Dijaga
Baca lebih lajut »
Ekonom Usul Anggaran Infrastruktur Dialihkan ke Subsidi BBM dan ListrikEkonom Usul Anggaran Infrastruktur Dialihkan ke Subsidi BBM dan Listrik: Jika pemerintah mencabut subsidi energi saat ini, tingkat inflasi Indonesia terlampau tinggi dan bisa menimbulkan ketidakstabilan ekonomi dan politik.
Baca lebih lajut »
The Fed Gencar Naikkan Suku Bunga, Gubernur Bank Indonesia Tak Mau Asal Ikut-ikutan | merdeka.comMenurut Perry, fokus kebijakan moneter suatu negara, khususnya Indonesia didasarkan kepada inflasi inti dan pertumbuhan ekonomi.
Baca lebih lajut »
Daya Beli Kelas Bawah Terimbas Inflasi, Ekonom: Harus Dijaga!Ekonom: Paling Terimbas Inflasi, Daya Beli Kelas Bawah Harus Dijaga
Baca lebih lajut »
Ekonomi Global Suram, Ini Cara BI Jaga Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi RIGubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkap strategi jaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi RI di tengah suramnya kondisi ekonomi global.
Baca lebih lajut »
Risiko Eksternal Dipagari Bauran KebijakanMeski tingkat inflasi di Indonesia masih moderat, bauran kebijakan ekonomi tetap diperlukan untuk menyerap risiko-risiko global yang berpeluang mengganggu stabilitas ekonomi domestik. Ekonomi AdadiKompas
Baca lebih lajut »