SEBANYAK 260 anggota polisi di Kepolisian Daerah Sumatra Selatan yang memakai narkoba mendapat pembinaan. Hal itu dilakukan usai mereka membuat surat pengakuan dosa kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Hal itu dilakukan usai mereka membuat surat pengakuan dosa kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, beberapa waktu lalu. Pembinaan terhadap mereka akan dilakukan bertahap.
"Pembinaan akan dibagi tiga gelombang, setiap gelombang akan dilaksanakan selama empat hari. Adapun kegiatan selama pembinaan, mulai dari kegiatan spiritual, motivasi hingga rehabilitasi," ujar Irjen Eko Indra Heri, di Mapolda Sumsel, Kamis . Diakui Eko, pembinaan personel yang dilakukan tersebut bertujuan membangun anggota kepolisian yang berintegritas dan bebas narkoba. Sebagai penengak pelanggaran barang berbahaya narkotika, personel kepolisian tentunya harus"Saat ini gelombang pertama ada 80 orang personel yang diberikan pembinaan. Kita bagi menjadi tiga gelombang untuk total 260 anggota yang membuat surat pengakuan dosa penggunaan narkoba kemarin," ujarnya.
Menurut Eko, pembinaan terhadap personel sudah menjadi tugasnya agar anggota yang terlibat narkoba bisa menjadi orang lebih baik. Ia menegaskan, bahwa yang terpenting dari pelaksanaan pembinaan tersebut yakni sebagai tindak lanjut dari pembinaan ke depannya. "Setelah ini tindakan kita apa, harus ada perubahaan. Dari semua anggota ini, untuk tingkatannya ada yang pemula sampai yang berat, kalau parah sekali tidak bisa kita bina lagi. Selain itu juga kami melakukan ice breaking ataupun arahan, yang dilakukan dengan mengutamakan proses kedekatan secara emosional. Layaknya peserta ataupun mahasiswa yang sedang melakukan kuliah," tandasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tak Ada Zona Merah di Sumsel Meski Covid-19 Bertambah |Republika OnlinePenetapan zona di Sumsel berdasarkan peta terbaru Gugus Tugas Covid-19
Baca lebih lajut »
Ada Pegawai Positif Corona Meninggal, TVRI Sumsel Lockdown 7 HariKantor berita TVRI Sumatera Selatan memberlakukan WFH dan menutup alias lockdown kantor selama 7 hari. Kebijakan ini diambil setelah satu karyawannya meninggal dan dinyatakan positif COVID-19. TVRI VirusCorona
Baca lebih lajut »
Polisi: Tak Ada yang Aneh dari WNA Predator Anak Bunuh Diri |Republika OnlinePelaku pelecehan anak ini juga tak menunjukkan tanda-tanda depresi.
Baca lebih lajut »
Polisi Akui Ada Kendala di Penyelidikan Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, 23 Saksi Diperiksa'Sudah 23 saksi diperiksa. (Mereka) orang-orang terdekat korban, pegawai kantor, pacar dan pemilik warung kita lakukan pemeriksaan'.
Baca lebih lajut »
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu LintasAksi unjuk rasa di depan Gedung DPR dilakukan dua elemen masyarakat. Demo pertama menuntut pencabutan RUU HIP dari Prolegnas, sedangkan yang lain menolak RUU Ciptaker.
Baca lebih lajut »
Sekolah Samba di Rio: Tidak Ada Vaksin, tidak Ada Karnival!Lima dari 12 sekolah samba utama, termasuk Mangueira dan Beija Flor, mengatakan kepada surat kabar O Globo bahwa mereka meminta agar karnival diundur.
Baca lebih lajut »