Ada 1.670 Temuan Informasi Hoaks Seputar Covid-19, Milenial Diajak Waspadai Propaganda di Medsos
Selama masa pandemi di paruh pertama tahun 2021 ini Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan, telah menemukan 1.670 informasi sesat alias hoaks terkait Covid-19 selama periode 23 Januari 2020 hingga 25 Juni 2021.
Berita bohong atau hoaks seputar Covid-19 seputar pandemi dan vaksin Covid-19 dan umumnya beredar di media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan WhatsApp.Widodo Mukti menekankan, regulasi yang ada harus bisa mengatur dan mengendalikan dunia digital.Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati terutama terhadap informasi tentang vaksin. Menurutnya saat ini informasi mengenai vaksin banyak “dibelok-belokkan” dan belum jelas kebenarannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
5 Perkembangan Terkini Kasus dr Lois Owein Terkait Hoaks Covid-19dr Lois Owien ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan memberi informasi bohong atau hoaks melalui tiga media sosial terkait Covid-19.
Baca lebih lajut »
Bagaimana Mengidentifikasi Hoaks Covid-19?Kabar bohong terkait Covid-19 yang ditebar dokter Lois bukan satu-satunya selama pandemi berlangsung. Bahkan, hingga kini hoaks masih bertebaran di dunia maya. Ada sejumlah cara bagi publik untuk mengidentifikasi hoaks. Polhuk AdadiKompas lordjune
Baca lebih lajut »
Generasi “Imigran Digital” Rentan Terpapar Hoaks Seputar Covid-19Generasi imigran digital yang lahir sebelum 1980 dan tidak tumbuh dalam budaya digital rentan terpapar hoaks seputar Covid-19. Salah satunya penyangkalan terkait Covid-19 yang disebarkan dokter Lois. Polhuk AdadiKompas lordjune
Baca lebih lajut »
Simak Hoaks Seputar Covid-19 yang Beredar Lewat WhatsApp dalam SepekanBerikut kumpulan hoaks seputar Covid-19 yang beredar lewat WhatsApp
Baca lebih lajut »
TKA China di Maluku Positif COVID-19 Hasil Tes Antigen, 19 Orang TerpaparSeorang TKA China di Maluku positif COVID-19 dari hasil rapid test antigen. Setelah dilakukan pelacakan, 19 kontak eratnya juga positif dari rapid test antigen.
Baca lebih lajut »