Letusan gunung berapi yang memuntahkan material abu atau debu vulkanik menjadi 'masalah terbesar' bagi pesawat terbang, baik untuk pesawat kecil maupun pesawat berbadan besar, kata Marsma TNI (Purn), Agung Sasongkojati.
Calon penumpang pesawat melihat informasi jadwal keberangkatan di area Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis .Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melaporkan debu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur , yang sempat mengganggu aktivitas penerbangan, sudah tidak terdeteksi lagi di langit Lombok pada Kamis .
Letusan gunung berapi yang memuntahkan material abu atau debu vulkanik menjadi "masalah terbesar" bagi pesawat terbang, baik untuk pesawat kecil maupun pesawat berbadan besar, kata Marsma TNI Agung Sasongkojati.Jika partikel itu masuk ke turbin mesin pesawat yang di dalamnya terdapat bilah-bilah berbentuk sirip, maka bisa menyebabkan keausan atau erosi.
Kondisi lain yang juga disebutnya tak kalah membahayakan adalah ketika abu vulkanik itu menutupi kaca kokpit pesawat."Susah bagi pilot karena dia enggak bisa melihat keluar, tidak kelihatan apa-apa," imbuhnya.Letusan gunung berapi yang memuntahkan material abu atau debu vulkanik menjadi "masalah terbesar" bagi pesawat terbang, baik untuk pesawat kecil maupun pesawat berbadan besar.
Capt Rama Noya mengaku pernah mengalami situasi menegangkan itu ketika terbang menuju Ternate, Maluku Utara, pada 2018. Capt Moody, yang sedang meninggalkan kokpit untuk berjalan-jalan, dipanggil kembali. Saat menaiki tangga, ia melihat kepulan seperti "asap" membumbung dari jendela dan mencium bau menyengat."Itu bukan hal yang aneh ketika berada di awan tebal yang tinggi. Tapi situasinya berkembang jadi sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya."Teknisi pesawat Capt Moody lalu menjelaskan kalau itu adalah akibat dari debu vulkanik.
"Kami meluncur dari ketinggian 37.000 kaki ke 12.000 kaki sebelum kami berhasil menghidupkan lagi," kenang Capt Moody.Dua hari kemudian, para penyelidik memastikan bahwa abu vulkanik menjadi penyebab insiden tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mengenal Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Perempuan di NTTGunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang mempunyai dua puncak, Lewotobi Laki-Laki dan Lewotobi Perempuan.
Baca lebih lajut »
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Abu Vulkanik hingga Lava Pijar Menyembur 1 Km dari PuncakGunung Lewotobi Laki-Laki meletus hingga menyemburkan abu vulkanik dan pijaran api setinggi lebih kurang 1 kilometer dari atas puncaknya pada Rabu malam pukul 22.23 WIT.
Baca lebih lajut »
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi Semburkan Abu Setinggi 5.000 MeterPos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, mencatat gunung itu kembali mengalami erupsi dengan ketinggian 5.000 meter dari puncak.
Baca lebih lajut »
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Muntahkan Abu Setinggi 5 KmGunung Lewotobi Laki-laki di NTT erupsi pada 7 November 2024, dengan kolom abu mencapai 5 km. Masyarakat diimbau waspada dan tidak mendekati area berbahaya.
Baca lebih lajut »
Gunung Lewotobi Laki-Laki muntahkan abu setinggi 10 kilometer pagi iniGunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali erupsi dengan memuntahkan abu vulkanik lebih kurang 9 kilometer ke udara dari ...
Baca lebih lajut »
Gunung Lewotobi Laki-Laki 4 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 8.000 MeterPos Pengamatan Gunung (PPG) Lewotobi Laki-Laki mencatat sejak pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita terdapat empat kali erupsi
Baca lebih lajut »