Mantan Ketua KPK Abraham Samad menilai pernyataan Luhut keliru.
"Kalau kemudian ada pernyataan bahwa korupsinya nggak hilang, ya, Indonesia ini kalau kita mau bilang tingkat korupsinya tinggi, beda dengan negara-negara lain. Jadi kalau mau lihat harus diukur apakah tingkat korupsinya itu tidak berkurang," katanya.
"Jadi logikanya kita balik, bagaimana seandainya tidak ada OTT? Kan mungkin korupsinya lebih besar. Jadi logikanya itu harus dibalik bahwa seandainya tidak ada OTT korupsinya pasti lebih besar," terang Abraham.yang menyebut telah melakukan 30 kali OTT pada 2018, namun korupsi di Indonesia tidak hilang. Menurut Abraham, pernyataan Firli itu bisa mengganggu semangat pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.seperti itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Luhut Pusing Banyak Pelabuhan Tikus: Itu Masalah Kita Bersama, Bukan Hanya KPKMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pelabuhan tikus itu merupakan masalah bersama.
Baca lebih lajut »
Tak Puas Bank Dunia Hitung Kinerja Logistik RI Turun, Luhut: Nggak Fair!Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak puas dengan hasil hitungan Bank Dunia soal Logistic Performa Index (LPI) Indonesia 2023.
Baca lebih lajut »
KPK Punya Fungsi Pencegahan, Luhut: Jangan Drama Penangkapan TerusLuhut Binsar Pandjaitan mengingatkan fungsi pencegahan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca lebih lajut »
Luhut Pusing Basmi Maraknya Pelabuhan Tikus di IndonesiaMenko Luhut menyebut pemerintah terus berupaya untuk memberantas keberadaan pelabuhan tikus.
Baca lebih lajut »
KPK Baru 3 Kali OTT pada 2023, Luhut: Kalau Enggak Ada Lebih BagusSepanjang 2023KPK baru tiga kali melakukan OTT. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara terkait hal ini.
Baca lebih lajut »
Tolok Ukur Kesuksesan KPK Berantas Korupsi dari Jumlah OTT, Luhut Bilang BeginiMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, banyaknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) bukan sebagai tolok ukur kesuksesan KPK dalam memerangi korupsi. Menteri...
Baca lebih lajut »