Aborsi Ilegal di Kemayoran, IDI: Harus Dilakukan oleh Yang Kompeten dan Berwenang TempoTekno
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Advokasi dan Legislasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr 'Kompetensi penting sekali, karena semuanya harus didasarkan atas suatu indikasi, bahkan dilakukan secara prosedur mulai dari pratindakan sampai setelah tindakan,' katanya dalam taklimat media di Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023.Pernyataan itu disampaikan merespons temuan satu unit rumah tinggal di Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat, yang dijadikan sebagai tempat praktik aborsi oleh oknum nonmedis.
Risiko lain dari tindakan aborsi, kata dia, adalah masalah kejiwaan pasien yang juga memerlukan pembinaan, sehingga tindakan aborsi harus dilakukan di fasilitas yang baik dan harus ditunjuk oleh pemerintah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Diduga Penampungan PMI Ilegal, Polisi Dapati Praktek Aborsi di Rumah Kontrakan Kawasan KemayoranPihak kepolisian menggerebek sebuah rumah kontrakan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat yang dijadikan praktek aborsi ilegal.
Baca lebih lajut »
Polisi Tangkap 7 Orang dari Kasus Aborsi Ilegal di Kemayoran, Tiga di Antaranya PasienPolres Metro Jakarta Pusat menangkap tujuh orang dalam kasus aborsi ilegal di sebuah rumah di daerah Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca lebih lajut »
Praktik Aborsi di Kemayoran Terbongkar, Awalnya Dicurigai Jadi Tempat Penampungan TKI IlegalPolres Metro Jakarta Pusat membongkar praktik aborsi ilegal di sebuah rumah di kawasan Sumur Batu, Kemayoran Jakarta Pusat.
Baca lebih lajut »
6 Fakta Terbongkarnya Praktik Aborsi di Kemayoran: Eksekutor Seorang IRT, Janin Dibuang ke KlosetBerikut sederet fakta terbongkarnya klinik aborsi ilegal di kawasan Sumur Batu, Kemayoran Jakarta Pusat.
Baca lebih lajut »
Ini Rumah yang Dijadikan Klinik Aborsi Ilegal di KemayoranPolisi menggerebek klinik aborsi ilegal di Sumur Batu, Kemayoran yang pelakunya mengaku telah mengaborsi 50 pasien sebulan terakhir
Baca lebih lajut »