Abe menghidupkan geliat seni di Kutai Kartanegara. Mimi memberikan pengetahuan baru kepada seniman pentingnya manajemen usaha untuk mandiri.
Pada 2006, Budi Dharma berkeliling ke 18 kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat untuk mementaskan monolog. Dari Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, ia menyeberang ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
Amfiteater itu dibangun di atas lahan milik kenalan Kang Abe yang turut mendukung kegiatan berkesenian Lanjong. Setelahnya, Kang Abe menikah dengan Mini Nuryanti yang karib disapa Teh Mimi. Teh Mimi yang berpengalaman sebagai profesional di berbagai tempat, termasuk di bidang,” kata Teh Mimi tertawa saat ditemui di Kutai Kartanegara, Minggu .
”Klausul ini yang mungkin menjadikan Ladaya-Lanjong agak unik. Sebab, dari awal sudah ada kesepakatan sebagian profit harus dialokasikan untuk peristiwa kesenian ,” kata Mimi. Dengan pola demikian, Lanjong bisa mengadakan Lanjong Art Festival sampai lima jilid, terakhir digelar pada 2017 dan akan berlanjut. Gelaran kesenian yang menghadirkan sejumlah seniman lokal dan internasional itu pernah mendatangkan sampai 500 orang. Semua kegiatan didukung dari usaha Ladaya.Bisnis Ladaya mendapat cobaan saat pandemi Covid-19. Obyek wisata mesti tutup untuk mencegah penularan virus.
Dengan berbagai tantangan dan kerumitan itu, Mimi dan Abe tetap menghidupi teater di Kutai Kartanegara. Mereka menilai banyak elemen dalam teater dan kesenian yang penting dalam menjalani kehidupan. Ia berharap hal yang ia dan istrinya lakukan bisa punya manfaat untuk orang-orang di sekitarnya. “Saya pikir saat itu kalau saya tidak berguna akan mati secepatnya,” kata Kang Abe.
Setelah mementaskan monolog di beberapa titik di Kaltim, Pria bernama pena AB Asmarandana itu tiba di Tenggarong, Kutai Kartanegara, pada 2007. Entah bagaimana, pria yang karib disapa Kang Abe itu jatuh cinta dengan tempat tersebut. Setelah berdiskusi, dengan berbagai pengalaman kerjanya, Teh Mimi mengusulkan membentuk sebuah tempat wisata. Dengan berbagai jaringan, akhirnya sejumlah tim di Lanjong membentuk PT Wahana Ladang Budaya untuk mendirikan obyek wisata Ladaya.Mini Nuryanti alias Teh Mimi berpose di salah satu sudut obyek wisata Ladaya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu .
Saat dibuka sekitar tahun 2014, Ladaya begitu memikat banyak orang. Teh Mimi bercerita, dalam sehari penjualan tiket pernah mencapai Rp 100 juta. Sebuah pencapaian fantastis dengan harga tiket Rp 5.000 per orang. Namun, pekerja di Ladaya mesti tetap digaji dan obyek wisata mesti tetap dirawat. Dengan berbagai upaya, sekalipun terengah-engah, Ladaya bisa bertahan.
“Dalam praktik berteater, terutama sebagai aktor, saya melihat hidup adalah latihan. Dalam teater ada kesadaran berlatih yang dilakukan. Itu membuatku merasa terkoneksi secara sadar dan waspada terhadap hidup itu sendiri,” kata Mimi.
Teater Seni Teater Ladaya Kutai Kartanegara Lanjong
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Survei PSI: Elektabilitas Dendi Suryadi-Alif Turiadi Unggul 53,7% di Pilbup Kutai Kartanegara 2024Berita Survei PSI: Elektabilitas Dendi Suryadi-Alif Turiadi Unggul 53,7% di Pilbup Kutai Kartanegara 2024 terbaru hari ini 2024-11-12 15:08:36 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
120 ASN Dinas Perumahan Kutai Kartanegara Ikut Bimtek Rumah Layak HuniSesuai data BPKP Kukar, saat ini terdapat 33 perusahaan properti yang membangun perumahan di 43 lokasi di Kabupaten Kukar.
Baca lebih lajut »
120 PNS di Kutai Kartanegara Diajari Bikin Rumah Layak HuniDPKP Kutai Kartanegara menggelar Bimtek dan Sertifikasi untuk 120 ASN untuk mempersiapkan Tim Sertifikasi Registrasi Pengembang Perumahan mulai 2025.
Baca lebih lajut »
KPU dan Bawaslu Disomoasi Bila Tidak Patuhi Putusan MK Terkait Pilkada Kutai Kartanegara 2024Berita KPU dan Bawaslu Disomoasi Bila Tidak Patuhi Putusan MK Terkait Pilkada Kutai Kartanegara 2024 terbaru hari ini 2024-11-19 16:24:30 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Survei Pilkada Kutai Kartanegara, Petahana untuk Sementara UnggulSurvei ini juga merilis tingginya tingkat kemantapan pilihan publik terhadap pasangan calon.
Baca lebih lajut »
Taman Hutan Bukit Soeharto, Saksi Bisu Sejarah Kutai KartanegaraJejak sejarah terpatri dalam setiap sudut hutan, dari masa penjajahan hingga era kemerdekaan. Taman Hutan Raya Bukit Soeharto tidak sekadar kawasan hijau, tetapi juga museum hidup perjalanan bangsa.
Baca lebih lajut »