77 Tahun Merdeka, Budaya Warisan Kolonialisme Masih Melekat di Indonesia

Indonesia Berita Berita

77 Tahun Merdeka, Budaya Warisan Kolonialisme Masih Melekat di Indonesia
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 Beritasatu
  • ⏱ Reading Time:
  • 68 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 59%

Warisan era kolonial yang masih melekat antara lain akses pendidikan terbatas, feodalisme dalam sistem politik, hingga diskriminasi rasial - Halaman 1

Sejarawan Muda Bonnie Triyana mengungkapkan sejumlah perilaku kolonialitas yang masih melekat di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Menurut Bonnie, meskipun kekuasaan kolonialisme Belanda sudah berakhir di Indonesia, namun perilaku tersebut masih membelenggu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

"Kolonialitas sebagai sebuah konsep untuk menggambarkan dampak sosial, budaya, dan epistemik dari kolonialisme, masih bisa kita kenali hingga hari ini, mengacu pada cara-cara warisan kolonial yang berdampak pada sistem budaya dan sosial serta pengetahuan dan produksinya," ujar Bonnie dalam pidato kebudayaan yang disampaikan di hadapan ratusan warga yang hadir di Pendopo Museum Multatuli, Lebak, Banten, Jumat malam.

Bonnie mencatat kurang lebih 10 warisan kolonialisme yang masih melekat di kehidupan masyarakat Indonesia. Di sektor pendidikan, kata dia, pemerintah kolonial menyediakan pendidikan tidak untuk semua golongan, melainkan hanya kepada kaum bangsawan menjadi rekan kaum kolonial."Hanya golongan elite yang mampu mengakses pendidikan bermutu tinggi tersebut hari ini, sebagaimana golongan bangsawan di masa lalu," tutur dia.

Bidang lain yang masih diwarisi pengaruh kolonialisme, kata Bonnie adalah feodalisme dalam kaitannya dengan sistem politik Indonesia. Sejak terbentuknya VOC pada 1602, menurut dia, mulai berlaku sebutan bupati dengan arti para anggota kelompok elite yang berdinas. "Mereka dipilih atas hubungan darah, keturunan, dan banyaknya pemberian upeti. Bahkan cara kerja pemilihan ini dibuat oleh petinggi pribumi, sedangkan Gubernur VOC tidak tahu," ungkap dia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

Beritasatu /  🏆 26. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Sejarah Kapal Pinisi dan Filosofinya sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCOSejarah Kapal Pinisi dan filosofinya yang dikisahkan bermula dari cinta terlarang saudara kembar antara Sawerigading dan Putri Wanteri Abeng pada awal
Baca lebih lajut »

Dukung Seni dan Budaya, BCA Sponsori Gelar Budaya 'Satu dalam Cita'Dukung Seni dan Budaya, BCA Sponsori Gelar Budaya 'Satu dalam Cita'Acara 'Satu dalam Cita' ini merupakan kelanjutan dari pertunjukan Epilog Calonarang Sudamala yang telah sukses dilaksanakan tahun 2022 lalu.
Baca lebih lajut »

Belanda Akui Indonesia Merdeka di Tahun 1945, Ini Dampaknya untuk Kedua NegaraGuru Besar Hukum Internasional di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia menuai konsekuensi hukum.
Baca lebih lajut »

Pengemudi Avanza Tabrak Pemotor hingga Tewas di Cakung Ditahan, Terancam 12 Tahun Bui | merdeka.comPengemudi Avanza Tabrak Pemotor hingga Tewas di Cakung Ditahan, Terancam 12 Tahun Bui | merdeka.comPengemudi Avanza Tabrak Pemotor hingga Tewas di Cakung Ditahan, Terancam 12 Tahun Bui
Baca lebih lajut »

Gadis Yunani Makan Rambut Sendiri Selama 12 Tahun, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya | merdeka.comGadis Yunani Makan Rambut Sendiri Selama 12 Tahun, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya | merdeka.comGadis Yunani Makan Rambut Sendiri Selama 12 Tahun, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 22:31:39