Pemerintah Belarus mengklaim 6000 orang telah ditangkap dan ditahan atas kerusuhan yang terjadi paska pilpres. Belarus pilpres
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belarus mengklaim 6000 orang telah ditangkap dan ditahan atas kerusuhan yang terjadi paska pilpres. Adapun korban meningga diketahui ada satu orang yang terbunuh di tengah kerusuhan. 'Ribuan awarga Belarus turun ke jalan sejak Ahad kemarin ketika exit polls menunjukkan kemenangan Alexander Lukashenko,' sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 13 Agustus 2020. Diberitakan sebelumnya, Alexander Lukashenko kembali memenangkan Pilpres Belarus untuk keenam kalinya.
Berdasarkan data hitung cepat mereka, Svetlana Tikhanovskay memenangkan 80 tempat pemungutan suara sehingga pernyataan Lukashenko menang 80 persen tak akurat. Sekarang mereka meminta untuk hitung ulang. Permintaan hitung ulang itu tidak digubris oleh Pemerintah Belarus. Hal tersebut tak ayal memicu protes dari warga yang kemudian turun ke jalan untuk berunjuk rasa. Mereka menentang pemerintahan Alexander Lukashenko.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pilpres Belarus Ricuh, Capres Melarikan Diri ke LithuaniaCalon presiden penantang Presiden Belarus Svetlana Tikhanovskaya melarikan diri ke Lithuania setelah pemilu berakhir ricuh.
Baca lebih lajut »
Soal Amonium Nitrat Miliknya yang Ditahan di Lebanon, Pemerintah Mozambik Akhirnya BerkomentarSetelah terjadinya ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon pada Selasa pekan lalu, pemerintah Mozambik berkomentar soal amonium nitrat miliknya di sana
Baca lebih lajut »
Pegawai Pemerintah Non PNS Dipastikan Akan Dapat Bantuan Subsidi Rp 600 Ribu dari PemerintahTidak hanya pegawai swasta yang bergaji di bawah Rp 5 juta, pegawai honorer atau pegawai pemerintah non PNS juga akan mendapatkan bantuan Rp 600
Baca lebih lajut »
Tim Trump Serang Kamala Harris dan Menyebutnya Kiri Radikal |Republika OnlineJoe Biden menunjuk Kamala Harris sebagai cawapres pada pilpres November mendatang.
Baca lebih lajut »