6 Tahun Buron, Gembong Narkoba Jambi Tewas Bersimbah Darah Usai Baku Tembak Sindonews BukanBeritaBiasa .
BATANGHARI - Zuhdi tewas bersimbah darah, usai terlibat baku tembak dengan polisi. Warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi, menjadi buron polisi sejak enam tahun silam, karena perannya sebagai gembong narkoba .Kapolres Batanghari, AKBP Heru Ekwanto mengatakan, pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB, berhasil meringkus tersangka dalam keadaan meninggal dunia."Terjadi kontak tembak dengan tersangka, dan akhirnya tersangka tewas tertembak ," tuturnya.
Selain itu, upaya petugas melakukan penangakapan juga mendapat perlawanan dari Zuhdi."Waktu itu anggota hampir terkena tembakan. Dengan mempertimbangkan keamanan di tengah-tegah masyarakat, jadi kita mengantisipasi kerugian atau korban lebih banyak sehingga kami mundur," ujarnya.Lihat Juga: Penyergapan Pengedar Sabu di Kawasan Bogor, 2 Kg Sabu Diamankan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
2 Tahun Buron, 2 Warga Minahasa Selatan Akhirnya Diringkus PolisiKeduanya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Minahasa Selatan sejak sekitar satu tahun silam. Riko dan Dandi sebelumnya terlibat dalam kasus penganiayaan.
Baca lebih lajut »
Vaksinasi Merdeka Sasar Pedagang di JambiUntuk kelancaran vaksinasi Polda Jambi menerjunkan puluhan tenaga medis dari RS. Bhayangkara Mayang Mangurai dan Bid Dokkes Polda Jambi.
Baca lebih lajut »
Telkom Jambi gelar program NPS Festival Weeks |Republika OnlinePengalaman konsumen menjadi bagian paling penting dalam strategi pemasaran.
Baca lebih lajut »
Korban Tewas Penembakan Massal di Plymouth Salah Satunya Anak Usia 10 TahunKorban tewas tiga wanita, dua pria, dan tersangka penembak. Salah satu korban adalah anak kecil berusia 10 tahun.
Baca lebih lajut »
Merdeka 76 Tahun Tapi 'Jungkir Balik' Cari KerjaJelang kemerdekaan RI, jutaan angkatan kerja harus 'jungkir balik' mencari kerja karena pandemi corona telah 'menghapus' pekerjaan mereka.
Baca lebih lajut »