Sejak kasus COVID-19 pertama terdiagnosa di Amerika Serikat lebih dari tiga bulan lalu, Presiden Donald Trump telah berulang kali menciptakan 'gaduh'.
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak kasus infeksi virus corona COVID-19 pertama terdiagnosa di Amerika Serikat lebih dari tiga bulan lalu, Presiden Donald Trump telah berulang kali membuat pernyataan tentang penyakit itu dan bagaimana menyembuhkannya. Setiap dari pernyataannya itu kontroversial, yang membuat banyak ahli di otoritas medis dalam pemerintahannya sendiri menentang.
Menyamakannya dengan flu musimanSelama berminggu-minggu Trump membandingkan virus corona yang saat ini mewabah dengan virus corona penyebab flu musiman. Dia menuding warganya telah bereaksi berlebihan karena menganggap virus corona saat ini tidak akan lebih buruk daripada flu musiman itu. “Sebanyak 37 ribu orang Amerika Serikat mati karena flu tahun lalu. Tidak ada soal shutdown. Kehidupan dan perekonomian juga tetap berjalan,” cuitnya di Twitter pada 9 Maret lalu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sebanyak 19 Warga Madura Positif Covid-19 |Republika OnlinePara pasien tersebut telah menjalani perawatan di RSUD setempat.
Baca lebih lajut »
Presiden La Liga: Mustahil Barcelona Boyong Neymar dan Martinez Saat Pandemi Corona Covid-19Barcelona fokus untuk menuntaskan Liga Spanyol yang saat ini tertunda lantaran pandemi virus corona covid-19.
Baca lebih lajut »
Angka Kematian Covid-19 Inggris Capai 19.000TERCATAT total kematian terkait virus korona menjadi 19.506, sebagaimana data yang dikeluarkan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial, Inggris, Sabtu (25/4).
Baca lebih lajut »
Kasus-kasus Anak dan Balita Positif Covid-19 di Indonesia, Tak Bepergian, dari Mana Penularannya?Tak hanya orang dewasa, penularan virus corona pun terjadi pada anak-anak dan balita di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Update Covid-19 25 April: 8.607 Kasus, 1.042 Sembuh, 720 WafatJumlah ODP (orang dalam pengawasan) Covid-19 sebanyak 206.911 orang, dari semula 197.951.
Baca lebih lajut »