PT VDNI mengaku sangat berhati-hati dalam memenuhi prosedur mendatangkan 500 TKA China, yang direncanakan akan datang secara bertahap.
yang akan datang ke Sultra menggunakan visa kerja, bukan visa kunjungan seperti yang dituduhkan pimpinan DPRD Sultra.
Dijelaskannya, 500 TKA China yang akan didatangkan itu merupakan tenaga ahli yang juga tenaga kerja kontraktor yang bertugas untuk memasang alat untuk pengerjaanMenurutnya, setelah selesai pemasangan alat dan smelter siap beroperasi, maka yang akan mengambil alih pengoperasiannya adalah tenaga kerja Indonesia yang telah disekolahkan oleh pihak perusahaan ke China.tersendiri. Mereka ini juga yang akan memberi petunjuk tentang bagaimana mengoperasikan dan bagaimana menghemat listrik,” terangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sempat Menolak, Gubernur Kini Sultra Izinkan 500 TKA China Bekerja di KonaweSetelah diizinkan, 500 TKA asal China itu akan datang secara bertahap ke Konawe. Pada tahap pertama, ada 146 tenaga kerja yang didampingi empat tenaga medis | Regional
Baca lebih lajut »
VDNI Angkat Bicara soal Visa Kedatangan 500 TKA China ke SultraAris menambahkan, kalau para TKA ini tidak didatangkan ke Indonesia, pekerjaan akan mangkrak atau terganggu.
Baca lebih lajut »
Seperti ini Respons VDNI Soal Kedatangan 500 TKA China ke SultraSebanyak 500 TKA China yang akan didatangkan secara bertahap adalah tenaga kerja kontraktor yang bertugas untuk memasang alat untuk pengerjaan smelter nikel. tkachina
Baca lebih lajut »
Soal TKA China, Ketua DPRD Sultra Marah dengan Gubernur Ali MaziKetua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdul Rahman Saleh memprotes keras kebijakan Gubernur Sultra Ali Mazi yang menyetujui...
Baca lebih lajut »