Kementerian Pertanian berencana untuk mencetak sawah sebesar 500 ribu hektare (Ha) di lahan rawa Kalimantan Tengah.
Jumat, 23 Agu 2024 10:07 WIBMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berencana untuk mencetak sawah sebesar 500 ribu hektare di lahan rawa Kalimantan Tengah. Dia mengatakan sawah tersebut khususnya akan dibangun di dekat irigasi yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR.
Amran mengatakan rencana tersebut untuk menjadikan Kalimantan Tengah lumbung pangan nasional. Ia mengatakan pemerintah juga akan membantu untuk penanaman dan anggarannya dari negara.PUPR Buka Suara soal PBNU yang Mau Beli Lahan 100 Ha di IKN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rencana Cetak Sawah 500 Ribu Ha, Mentan Tinjau Lokasi Eks PLG di KaltengDalam perjalanan udara menggunakan helikopter menuju Kabupaten Kapuas, Amran menyaksikan luasnya lahan yang tidak tergarap.
Baca lebih lajut »
Terkait Rencana Cetak Sawah 500 Ribu Hektare, Mentan Tinjau Lokasi Eks PLG di KaltengMentan mengunjungi Blok B dan C di Dadahup yang dulunya sering tergenang banjir sehingga ditinggalkan oleh petani
Baca lebih lajut »
Mentan bidik cetak sawah 500 ribu ha di bekas lahan gambut KaltengMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membidik pencetakan sawah seluas 500 ribu hektare di lahan rawa dan bekas pengembangan lahan gambut (PLG) yang ...
Baca lebih lajut »
Mentan Rencanakan Cetak Sawah Seluas 500 Ribu Hektare di KaltengPemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian Kementan tengah merencanakan pencetakan sawah seluas 500 ribu hektare di lahan rawa Kalimantan Tengah
Baca lebih lajut »
PBB: Cuaca panas ekstrem menewaskan hampir 500 ribu orang per tahunSekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Kamis (25/7), menyoroti bahaya panas yang semakin meningkat bagi dunia. "Panas ...
Baca lebih lajut »
Sekjen PBB Panas Ekstrem Bunuh Hampir 500 Ribu Orang Setiap TahunSekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara
Baca lebih lajut »