5 Kiat Mencegah Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain agar tak Berisiko Buruk TempoGaya
TEMPO.CO, Jakarta - . Mengutip Verywell Mind, social comparison pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Leon Festinger pada 1954.Teorinya menjelaskan proses perbandingan untuk mengevaluasi tindakan, pencapaian, dan pendapat pribadi dengan orang lain. Keadaan seseorang membandingkan nilai pribadi dan sosial dirinya dengan orang lain. Adapun kecenderungan efek buruk kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain.
Menerima keadaan untuk bangkitMenanamkan dalam diri tak ada orang lain yang sempurna. Setiap manusia selalu ada kekuarangan. Sebaiknya menyadari keadaan dan cara mengelolanya untuk menjadi lebih baik. Cara itu bermanfaat untuk menumbuhkan kecintaan terhadap diri.4. Bersikap baik untuk diriSaat menganggap diri lebih buruk daripada orang lain, itu sama saja bersikap menyakiti. Saat muncul keinginan menyakiti diri, berfokus melakukan hal-hal yang bisa membuat bahagia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
5 Kiat untuk Menghentikan Keinginan Selingkuh dari PasanganOrang yang selingkuh berarti merusak kepercayaan dan komitmen yang mendasar untuk hubungan yang dewasa dan penuh kasih.
Baca lebih lajut »
5 Cara Mencegah Kanker Payudara, Jenis Kanker Terbanyak di IndonesiaTingginya kasus kanker payudara di Indonesia semakin membuat risau wanita. Karena itu, lakukan preventif dengan cara mencegah kanker payudara berikut ini.
Baca lebih lajut »
Kiat Menghindari Toxic PeopleHindari orang-orang yang merugikan tanpa memikirkan perasaan kita. Berikut empat kiat yang bisa dilakukan untuk menghindari toxic people.
Baca lebih lajut »
Binrohtal 1.916, Ini 4 Kiat Sukses Sambut RamadanSaat khotbah di Masjid Agung Junnatul Fuadah, Polres Jombang, Jumat (3/2), KH Syamsul Anam Alhafid, menjelaskan pentingnya persiapan menyambut bulan suci Ramadan.
Baca lebih lajut »
Tips 5 Cara Mencegah Insomnia pada Anak-anakInsomnia juga sering terjadi pada masa remaja karena ini adalah saat anak mulai melepaskan melatonin di malam hari daripada di masa kanak-kanak.
Baca lebih lajut »