Si kembar Toyota Raize dan Daihatsu Rocky mengusung mesin 1.000 cc turbo. Mesin turbo seperti yang dipakai Toyota Raize diklaim memiliki 5 keunggulan. Apa saja?
mengusung mesin 1.000 cc turbo. Dalam keterangan tertulisnya, Toyota mengklaim mesin turbo seperti yang dipakai Toyota Raize diklaim memiliki 5 keunggulan. Apa saja?Penyematan turbo tentu memiliki tujuan utama untuk meningkatkan performa. Penggunaan turbo akan meningkatkan tenaga tanpa harus mengorbankan konsumsi bahan bakar, ruang mesin, bobot kendaraan dan banyaknya komponen yang digunakan.
Tanpa turbo, untuk meningkatkan performa tentunya dengan memperbesar dapur pacu. Namun konsekuensinya, kebutuhan bahan bakar semakin besar. Struktur mesin yang besar juga menambah area ruang mesin dan bobot kendaraan yang membuat desain mobil sulit dibuat lebih kompak dan aerodinamis, khususnya untuk urban car yang butuh fungsionalitas tinggi. Komponen mesin yang terlibat juga semakin banyak sehingga membuang lebih banyak tenaga hanya untuk menggerakkannya.
Sebagai contoh, mesin 1.000 cc yang didorong oleh turbo mampu menghasilkan tenaga hingga 98 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsi 140 Nm pada putaran 2.400-4.000 rpm. Umumnya, tanpa bantuan turbo, mesin dengan kapasitas 1 liter hanya sanggup menghasilkan tenaga sekitar 65 PS pada 6.000 rpm dan torsi 88 Nm pada 3.600 rpm. Tenaga dan torsi mesin turbo unggul hingga 50% dari mesin non-turbo. Bahkan, torsi dapat diperoleh di putaran mesin lebih rendah dan konstan hingga putaran tinggi.
Berkat dorongan turbo, mesin tersebut bahkan tetap lebih unggul dibandingkan mesin berkapasitas 1.200 cc yang hanya bertenaga 88 PS dan torsi 107 Nm dimana tenaga dan torsi puncak diperoleh di rentang yang sama dengan mesin non-turbo lainnya. Fakta menarik lainnya, ternyata torsi 140 Nm tersebut setara dengan torsi yang dihasilkan oleh mesin berkapasitas 1.500 cc normally aspirated , 1,5 kali dari kapasitas mesin turbo yang hanya 1.000 cc.
Selain itu, komponen yang bergerak di dalam turbo hanya mengandalkan embusan udara dari gas buang sehingga tidak membebani mesin. Bandingkan jika hanya mengandalkan penambahan kapasitas mesin, baik dengan menambah jumlah atau kapasitas silinder mesin, tenaga untuk menggerakkan komponennya juga berasal dari tenaga mesin sehingga menciptakan mechanical lost yang terbilang tinggi dan berujung pada penambahan konsumsi bensin. Belum lagi naiknya bobot dari bertambahnya komponen mesin.