Belum lama ini viral akun media sosial X dengan akun @ijalzaid yang mengunggah kronologi alat pembelajaran siswa tunanetwa yang dikirim OHFA Tech dari Korea Selatan tertahan di Bea Cukai hingga Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani angkat bicara.
Belum lama ini viral akun media sosial X dengan akun @ijalzaid yang mengunggah kronologi alat pembelajaran siswa tunanetwa yang dikirim OHFA Tech dari Korea Selatan tertahan di Bea Cukai . Bahkan barang itu telah tiba di Indonesia pada 18 Desember 2022. Namun, barang tertahan di Bea Cukai .
Pihak sekolah mengaku sudah mengirimkan dokumen yang dibutuhkan. Akan tetapi, barang membutuhkan prototipe yang masih tahap perkembangan dan merupakan barang hibah untuk sekolah sehingga tidak ada harga untuk barang tersebut. 'Termasuk kebutuhan di dalam kelengkapan dokumentasi dan juga perlakuan bea masuk yang bisa dikecualikan untuk barang hibah apalagi untuk SLB. Bea Cukai Soetta akan selesaikan pada Senin dengan pihak SLB dan diharapkan selesai,' kata Sri Mulyani dalam video singkat di akun instagram resminya @smindrawati dikutip Minggu 28 April 2024.
Berikut sederet fakta viral alat belajar milik SLB yang tertahan di Bea Cukai sejak 2022 dihimpun Liputan6.com: Pihak sekolah mengaku sudah mengirimkan dokumen yang dibutuhkan. Akan tetapi, barang membutuhkan prototipe yang masih tahap perkembangan dan merupakan barang hibah untuk sekolah sehingga tidak ada harga untuk barang tersebut.
2. Temukan Kendala, Namun Sebut Akui Sudah Ada Arah PenyelesaianSelain itu, surat permohonan readdress PIC , surat kuasa readdress PIC sekolah, surat kuasa PIBK PIC sekolah, foto kopi KTP dan NPWP yang menandatangani dokumen tersebut dari PIC sekolah. Singkat cerita, proses berjalan tetapi tetap temui kendala koordinasi antara pihak KOICA, KOTRA, Kementerian Pendidikan dan Kebiayaan dan beka Cukai.
3. Menkeu Sri Mulyani Turun Tangan, Bahas Bareng Pimpinan Bea CukaiMenanggapi kasus viral ini, Menteri Keuangan ) Sri Mulyani akhirnya turun tangan dan menyambangi Bea Cukai Soekarno Hatta pada 27 April 2024. 'Namun karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai ,' tulis Sri dalam keterangan foto.
Sri Mulyani menuturkan, barang yang dikirimkan untuk SLB itu merupakan keyboard 20 buah. Barang tersebut dikirim oleh OHFA Tech Korea Selatan dan tiba pada 18 Desember 2022. Barang tersebut dikirim melalui perusahaan jasa titipan , dalam hal ini DHL.
Fakta Viral Alat Belajar Slb Bea Cukai Menkeu Sri Mulyani Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kerap Viral, Menkeu Sri Mulyani Minta Bea Cukai Proaktif Jelaskan Kebijakan KepabeananMenkeu mendatangi Bea Cukai Soekarno-Hatta pada Sabtu (27/4). Sri Mulyani memastikan akan merampungkan kasus barang hibah SLB tersebut.
Baca lebih lajut »
Viral 20 Keyboard SLB untuk Siswa Disabilitas Tertahan di Bea Cukai, Menkeu Sri Mulyani Turun TanganKasus viral terkait alat pembelajaran milik SLB yang tertahan di Bea Cukai dan dikenakan pajak akan diselesaikan Senin, 29 April 2024.
Baca lebih lajut »
Menkeu Sri Mulyani Pastikan Kasus Bea Cukai Barang Hibah SLB Diselesaikan Hari IniBerita Menkeu Sri Mulyani Pastikan Kasus Bea Cukai Barang Hibah SLB Diselesaikan Hari Ini terbaru hari ini 2024-04-29 09:29:47 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Menkeu Sri Mulyani Pastikan Kasus Bea Cukai Barang Hibah SLB Diselesaikan Hari IniBerita Menkeu Sri Mulyani Pastikan Kasus Bea Cukai Barang Hibah SLB Diselesaikan Hari Ini terbaru hari ini 2024-04-29 09:29:47 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Heboh Barang Impor Kena Pajak Jumbo, Sri Mulyani Beri Arahan IniMenkeu RI Sri Mulyani mengunjungi Bea Cukai Soekarno Hatta
Baca lebih lajut »
Menkeu Sri Mulyani Minta Bea Cukai Perbaikan LayananMenkeu Sri Mulyani meminta Direktorat Jenderal Bea Cukai melakukan pembenahan layanan kepabeanan dan cukai mengingat adanya laporan-laporan meresahkan dari masyarakat
Baca lebih lajut »