Penyidikan kasus dugaan robot trading bodong bernama Fahrenheit mulai menemui titik terang. Berikut 5 fakta terbaru kasus robot trading ilegal Fahrenheit.
mulai menemui titik terang. Polisi berhasil menangkap sejumlah pelaku di balik kasus robot trading ilegal Fahrenheit tersebut.
"Kita baru saja melakukan tindakan kepolisian terkait dengan adanya laporan polisi, mungkin masyarakat sudah mendengar adanya robot trading Fahrenheit," kata Kombes Auliansyah kepada wartawan, Minggu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ratusan Korban Penipuan Robot Trading Fahrenheit Bakal Melapor ke BareskrimGelombang pelaporan dugaan penipuan investasi bodong platform robot trading Fahrenheit, terus berlanjut.
Baca lebih lajut »
Dugaan Investasi Bodong Robot Trading Fahrenheit, Polisi Tangkap 3 OrangPolisi menerangkan, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong robot trading Fahrenheit masih dalam tahap pendataan.
Baca lebih lajut »
Kasus Penipuan Berkedok Robot Trading Fahrenheit, Polda Metro Tangkap 3 Pelaku | merdeka.comPenyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap tiga orang terkait dugaan penipuan berkedok robot trading Fahrenheit. Ketiga tersangka yang ditangkap yakni D, IL, dan DB.
Baca lebih lajut »
Polda Metro Jaya Tangkap Tiga Orang Terkait Kasus Robot Trading Fahrenheit'Terkait dengan adanya laporan polisi mungkin masyarakat sudah mendengar robot trading Fahrenheit. Nah, kami sudah mengamankan tiga orang terkait dengan pelaku-pelaku dari pada robot trading tersebut,'
Baca lebih lajut »
Pengungkapan Dalang Kasus Binomo, Polisi: Penyidik Telah Periksa 39 SaksiKasus investasi bodong trading binomo memasuki tahap baru. PPATK menemukan aliran dana binomo sebesar Rp 7,9 juta euro atau sekitar Rp 125 miliar ke rekening di sejumlah negara. Selengkapnya di
Baca lebih lajut »
Polda Metro Tangkap Tiga Pelaku Insvestasi Bodong FahrenheitInvestasi bodong Fahrenheit ini diduga menimbulkan kerugian mencapai Rp5 triliun.
Baca lebih lajut »