Pembakaran Alquran di Swedia menunjukkan buruknya Islamofobia
REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM — Pekan lalu, Sabtu seorang ultranasionalis, ekstremis sayap kanan dan politisi rasis, Rasmus Paludan membakar kitab suci Islam Alquran. Aksinya dilakukan di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm di tengah inersia pasukan keamanan Swedia.
Pemerintah Swedia telah menyatakan bahwa tindakan memalukan dan tidak sopan ini merupakan kebebasan berekspresi. Namun, bukan itu masalahnya. Jelas bagi semua orang bahwa kebebasan memiliki batasnya. Faktanya, menurut Kovenan PBB tentang Hak Sipil dan Politik yang diadopsi pada 1966, kebebasan berekspresi dapat dibatasi untuk tujuan menghormati hak dan martabat orang lain dan melindungi keamanan nasional, ketertiban umum, kesehatan dan moral .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia, Gerakan Pemuda Ka'bah Dorong Nota Protes ke Swedia |Republika OnlinePembakaran Alquran di Swedia menunjukkan buruknya Islamofobia
Baca lebih lajut »
Tanggapan AS Soal Pembakaran Alquran di Swedia |Republika OnlineAS tanggapi pembakaran Alquran di Swedia.
Baca lebih lajut »
Kemlu RI Bakal Panggil Dubes Swedia Terkait Pembakaran AlquranRencana pemanggilan Dubes Swedia dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah ketika dihubungi ANTARA melalui pesan singkat pada Selasa (24/1).
Baca lebih lajut »
Umat Muslim dan Kristen Dunia Kutuk Aksi Pembakaran Alquran di SwediaTak hanya umat Muslim, umat Kristen dan Yahudi di Turki dan seluruh dunia ikut mengutuk pembakaran Alquran tersebut.
Baca lebih lajut »
Ketua PBNU Minta Umat Islam tidak Terprovokasi Pembakaran Alquran di SwediaPolitikus sayap kanan, Rasmus Paludan, membakar salinan Alquran dalam demonstrasi menolak Swedia bergabung NATO dan protes terhadap Turki
Baca lebih lajut »
Komisi I DPR: Pembakaran Alquran di Swedia akan Dibawa ke Bilateral |Republika OnlinePembakaran Alquran bentuk menghina ajaran Islam.
Baca lebih lajut »