Ribuan pohon itu rencananya ditebang untuk membangun tempat parkir kereta bagi jalur kereta bawah tanah. kasuspenebanganpohon
Petugas polisi menahan demonstran saat aksi protes menuntut Mumbai Metro Rail Corp Ltd tidak menebang pepohonan. Foto : Reuters/Prashant Waydande/hp/djo- Polisi India menahan 40 pengunjuk rasa yang menuntut Mumbai Metro Rail Corp Ltd agar tidak menebang 2.700 pohon.
Lebih 400 orang berkumpul pada Jumat malam dan berusaha memeluk pohon-pohon, yang terletak di daerah pinggiran Aarey Colony, dalam usaha menghentikan para petugas menebang pohon-pohon. Pada Jumat Pengadilan Tinggi Bombay telah menolak semua petisi yang menentang penebangan pohon-pohon, memuluskan jalan bagi pihak berwenang membangun sebuah tempat parkir bagi kereta guna mengurangi kemacetan lalulintas di salah satu kota paling terpadat penduduknya di dunia itu.Ashwini Bhide, salah seorang pejabat MMRCL, menuding para pemerotes berusaha melanggar hukum.
MMRCL mengatakan pada masa lalu tak ada lokasi yang cocok untuk tempat parkir kereta, dan pihak berwenang menekankan bahwa Lajur 3, yang dimulai dibuka pada Desember 2021, akan mengurangi polusi di Mumbai daripada keberadaan sejumlah pohon.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Besok, Candi Prambanan Akan Diserbu Orang-orang Berbatik, Ada Apa?Candi Prambanan menjadi lokasi digelarnya acara Batik Music Festival (BMF) 2019.
Baca lebih lajut »
Dalilah Muhammad Pecahkan Rekor Dunia Lari Gawang 400 MIa memperbaiki rekor dunia atas namanya sendiri yang dicetak pada Juli lalu.
Baca lebih lajut »
Mengapa Banyak Orang 'Kecanduan' Minum Pepsi dan Minuman Bersoda Lain?Minuman bersoda disukai banyak orang Indonesia meski mereka tahu apa dampak negatifnya bagi tubuh.
Baca lebih lajut »
Kisah Orang Terkaya RI dan Para Pengungsi SuriahSalah satu orang terkaya Indonesia, Dato Sri Tahir pada Rabu (2/10) siang waktu setempat mengunjungi kamp pengungsi Suriah di Azraq, Yordania. Begini ceritanya.
Baca lebih lajut »