Aparat gabungan TNI POLRI berhasil mengevakuasi 4 jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata di distrik Muskona Kabupaten Teluk Bintuni, jenazah pa
Setelah proses evakuasi keempat jenazah pekerja jalan trans Papua Barat, korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Muskona, langsung dibawa ke RSUD Teluk Bintuni.
Ke empat korban meninggal ini berjenis kelamin laki-laki atas nama Abas, Yafet, Darmin dan Armin. Setelah diidentifikasi selanjutnya jenazah para korban akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Selain mengevakuasi jenazah para korban sendiri, aparat gabungan juga mengevakuasi satu korban luka dan 5 korban yang selamat. Sementara satu pekerja berjenis kelamin perempuan masih dalam proses pencarian.
Untuk proses hukum kasus penyerangan ini Polisi sudah mengantongi nama para pelaku dan segera melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anggota TNI di Papua Tindak Pelanggaran Jual-Beli Senjata Api, Panglima TNI: Perberat Hukuman!Kasus jual-beli senjata yang melibatkan anggota TNI di Jayapura, Papua, mendapat sorotan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Baca lebih lajut »
Komisi I DPR Soroti Syarat Tinggi Badan Taruna TNI, Dianggap sebagai Kebijakan MundurAnggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin buka suara soal Panglima TNI ubah syarat tinggi badan taruna TNI yang dikurangi.
Baca lebih lajut »
Antusiasnya Anak-anak Menjajal Senjata dalam Pameran Alutsista TNI di MakassarPameran alutsista TNI dengan tema 'TNI Adalah Kita' tersebut dalam rangka memperingati HUT ke-77 TNI dan digelar hingga 4 Oktober 2022
Baca lebih lajut »
KKB Papua Klaim Bantai 4 Pekerja Jalan, Aparat Cari Jasad KorbanFoto dan video keempat warga sipil yang menjadi korban pembunuhan KKB itu tersebar di media sosial.
Baca lebih lajut »
Bocoran Amnesty International: Iran Perintahkan Aparat Keamanan Keras Hadapi Demonstran Mahsa AminiDokumen yang dibocorkan Amnesty International menunjukkan pemerintah Iran perintahkan pasukan keamanan 'menghadapi dengan keras' pengunjuk rasa anti pemerintah
Baca lebih lajut »