Tiga nelayan ini dilarikan ke Tawi-Tawi, Filipina selatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia berkomunikasi dengan Malaysia dan Filipina terkait tiga nelayan WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata di Perairan Tambisan Lahad Datu, Sabah.
Sebelumnya media Malaysia, the Star, memberitakan bahwa keluarga salah satu nelayan yang diculik telah menerima permintaan tebusan dari para penculik. Komisaris Polisi Sabah Datuk Omar Mammah mengatakan, bahwa menurut otoritas Filipina, para penculik telah menelepon keluarga nelayan tersebut beberapa hari setelah insiden terjadi 23 September 2019.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RI berkomunikasi dengan Malaysia, Filipina terkait WNI disanderaPemerintah Indonesia berkomunikasi dengan Malaysia dan Filipina terkait tiga nelayan WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata di Perairan Tambisan Lahad ...
Baca lebih lajut »
3 WNI di Malaysia Didakwa Atas Kepemilikan Material Propaganda ISISTiga WNI ditangkap di Malaysia terkait kepemilikan material propaganda terorisme. Ketiga WNI bekerja di sebuah perusahaan perkebunan dan pengembangan di Miri. WNI ISIS
Baca lebih lajut »
Dua WNI Tewas Tertimpa Jembatan di TaiwanDua warga negara Indonesia (WNI) ditemukan tewas tertimbun reruntuhan jembatan di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan. Sementara itu, satu WNI lagi diduga masih terjebak dalam reruntuhan. WNItewasdiTaiwan
Baca lebih lajut »
Kelompok Penculik Tiga Nelayan WNI Minta TebusanPelaku penculikan tiga nelayan WNI di perairan Sabah, Malaysia, dilaporkan mengontak keluarga korban meminta uang tebusan.
Baca lebih lajut »
PSSI Targetkan Medali Emas di SEA Games Filipina 2019Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan sejak awal 2019, Tisha mengaku optimistis dapat mencapai hasil positif di Filipina.
Baca lebih lajut »
Perseteruan Indonesia Vs Malaysia di Balik Hari Batik NasionalIndonesia dan Malaysia memang sempat berseteru beberapa kali perihal klaim batik. Namun, akhirnya dunia pun mengakui batik sebagai milik Indonesia.
Baca lebih lajut »