Tiga tahun lalu, Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain memutus hubungan dengan Qatar
DUBAI -- Negara-negata Teluk telah berubah dan tidak dapat kembali ke keadaan sebelum krisis Qatar. Hal ini disampaikan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash.
Ia menekankan krisis dengan Qatar itu"tidak layak dikomentari". “Saya tidak berpikir bahwa krisis Qatar, pada ulang tahun ketiganya, patut dikomentari. Jalan telah menyimpang dan Teluk telah berubah dan tidak bisa kembali," kata Gargash dalam tweet, Jumat. Pada 5 Juni 2017, Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir memutuskan semua hubungan dengan Qatar. Pemutusan hubungan ini termasuk larangan bepergian dan memutus hubungan politik dan perdagangan. Keempat negara Arab ini menuduh Doha mendukung terorisme dan semakin dekat dengan Iran. Qatar membantah semua tuduhan itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Komunitas Yahudi Puji Adilnya Pemimpin Arab (UEA) |Republika OnlineKomunitas Yahudi di Uni Emirat Arab (UEA) menikmati kepemimpinan yang adil
Baca lebih lajut »
Piala Dunia 2022: Qatar Berhasil Rampungkan Stadion KetigaQatar menyatakan telah menyelesaikan pembangunan stadion ketiga untuk perhelatan Piala Dunia 2022.
Baca lebih lajut »
Qatar Airways Pulihkan Penerbangan, Kini Terbang ke 40 DestinasiAdapun beberapa destinasi terbaru Qatar Airways, seperti Bangkok, Barcelona, Islamabad, Karachi, Lahore, Peshawar, Singapura dan Wina.
Baca lebih lajut »
Setiap Tahun Orang Tua Mengeluh, DPRD Banten Soroti PPDB Online 2020Anggota dewan menilai aplikasi PPDB online tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan.
Baca lebih lajut »
Komunitas Yahudi Puji Adilnya Pemimpin Arab (UEA) |Republika OnlineKomunitas Yahudi di Uni Emirat Arab (UEA) menikmati kepemimpinan yang adil
Baca lebih lajut »
BNI Syariah Telah Salurkan Bantuan Covid-19 Rp 3,8 Miliar |Republika OnlineBantuan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam hadapi pandemi Covid-19
Baca lebih lajut »