Rata-rata penderita ISPA terkena virus akibat udara yang tidak sehat seperti kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.
Kabut asap tebal menyelimuti wilayah Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, akibat kebakaran hutan dan lahan , Senin .- Sebanyak 274.502 warga di Sumatera Selatan terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut . Angka itu merupakan warga yang terdampak sejak Januari hingga Juni 2019.
Selanjutnya, Kabupaten paling sedikit penderita ISPA adalah Kabupaten Musi Rawas Utara dengan total penderita ISPA mencapai 1.455 orang.Baca juga: Terlebih lagi, Sumsel sedang memasuki musim kemarau yang sering diikuti dengan peristiwa kebakaran lahan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penderita ISPA di Sumsel Capai 200 Ribu OrangKota Palembang menjadi daerah paling tinggi jumlah penderita ISPA dengan 80.162 orang.
Baca lebih lajut »
JCH Kloter 07 BTH dominan alami ISPAPenyakit yang dominan menyerang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Provinsi Riau, yang tergabung dalam Kloter 07 embarkasi Batam (BTH) dalam melaksanakan ibadah ...
Baca lebih lajut »
1.136 Warga Pekanbaru Terserang ISPA Akibat Kabut AsapDinkes Kota Pekanbaru meminta seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat untuk siaga melayani warga yang terserang penyakit akibat dampak asap tersebut. Warga juga diminta pakai masker. karhutla
Baca lebih lajut »
Kasdam II/Swj Berikan Motivasi Paskibraka SumselKasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial menerima kunjungan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat...
Baca lebih lajut »
Walhi Sumsel: Banyak hotspot di lokasi konsesi korporasiAktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan meminta perusahaan menjaga lahannya dari kebakaran karena banyak titik panas (hotspot) ...
Baca lebih lajut »
Kebakaran Lahan Masih Terjadi di Ogan Ilir SumselFoto Foto dari udara memperlihatkan kebakaran lahan gambut di kawasan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera...
Baca lebih lajut »