Sebanyak 26 tenaga medis dari 51 tenaga medis di RSUD Kota Bogor hasil tes swab sudah terbit pada Jumat. tenagamedis
jpnn.com, BOGOR - Sebanyak 26 tenaga medis dari 51 tenaga medis di RSUD Kota Bogor hasil tes swab sudah terbit pada Jumat ini dan seluruhnya dinyatakan negatif dari COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan hal itu melalui pesan tertulis di Kota Bogor Jumat, menanggapi pertanyaan soal hasil tes swab terhadap 51 tenaga medis di RSUD Kota Bogor. "Tadi sudah saya tanyakan ke Direktur RSUD Kota Bogor.
Baca Juga: Sebelumnya, Direktur RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, menyampaikan klarifikasi bahwa hasil tes cepat 51 tenaga medis di RSUD Kota Bogor, statusnya adalah reaktif dan belum tentu positif COVID-19. "Hasil reaktif itu masih harus dipastikan lagi apakah positif atau negatif, melalui tes swab," kata Ilham Chaidir melalui telepon selulernya, kepada ANTARA, di Kota Bogor, Rabu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
26 tenaga medis di RSUD Kota Bogor negatif COVID-19Sebanyak 26 tenaga medis dari 51 tenaga medis di RSUD Kota Bogor hasil tes swab sudah terbit pada Jumat ini dan seluruhnya dinyatakan negatif dari ...
Baca lebih lajut »
26 Tenaga Medis RSUD Kota Bogor Negatif Covid-19 |Republika OnlineHasil negatif tersebut diperoleh berdasarkan tes swab para tenaga medis.
Baca lebih lajut »
26 Tenaga Kesehatan Kota Bogor Negatif Corona Lewat Uji SwabDari hasil uji swab yang dilakukan kepada 51 nakes di Kota Bogor, 26 orang di antaranya dinyatakan negatif virus Corona.
Baca lebih lajut »
Hasil Uji Swab 51 Tenaga Kesehatan RSUD Kota Bogor Negatif Covid-19Sebanyak 51 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dinyatakan negatif terinfeksi virus corona atau Covid-19 setelah menjalani uji swab.
Baca lebih lajut »
Rusun di RSUD Sintang Kalbar Jadi Tempat Karantina Tim Medis Penanganan CoronaRusun RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang digunakan para tenaga medis kesehatan seperti dokter maupun perawat guna menjalani karantina mandiri.
Baca lebih lajut »