India menilai China tak mematuhi konsensus di Lembah Galwan.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India menyalahkan China atas bentrokan yang terjadi di perbatasan sehingga menimbulkan korban jiwa. India menuding Beijing berusaha mengubah status quo antara kedua negara di wilayah Ladakh timur.
Srivastava mengatakan, India dan China telah membahas persoalan perbatasan tersebut melalui saluran militer dan diplomatik. Komandan senior kedua negara mengadakan pertemuan pada 6 Juni lalu dan menyepakati proses penurunan eskalasi di perbatasan. Baca Juga Selanjutnya mereka melakukan serangkaian pertemuan untuk mengimplementasikan konsensus yang dicapai pada tingkat lebih tinggi. Srivastava menuding China tidak mematuhi konsensus LAC di Lembah Galwan.
Sebanyak 20 tentara India terbunuh dalam pertempuran dengan Cina di sepanjang perbatasan di daerah Ladakh yang disengketakan pada Senin lalu. Bentrokan terjadi di tengah proses de-eskalasai di Lembah Galwan, Ladakh.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
20 Tentara India Terbunuh dalam Bentrok dengan Pasukan China |Republika OnlineSebanyak 43 tentara China dilaporkan juga jadi korban.
Baca lebih lajut »
Bentrok dengan China di Perbatasan, 20 Tentara India TewasIndia mengklaim 20 tentara mereka tewas dalam bentrokan dengan pasukan China pada Senin (15/6) di wilayah perbatasan Himalaya yang menjadi sengketa.
Baca lebih lajut »
20 Tentara India Tewas Dalam Pertempuran dengan Pasukan TiongkokPara perwira tinggi militer dua negara saat ini tengah berunding untuk meredakan situasi.
Baca lebih lajut »
Begini Kelanjutan Kasus Penangkapan 20 WNA China di PuncakKantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor bersama Polres Bogor masih mendalami kasus penangkapan 20 WNA China. wnchina
Baca lebih lajut »
Ekonomi Indonesia Saingi China dan India Dalam Bertahan dari CoronaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian menila ekonomi Indonesia lebih baik dari beberapa negara di tengah pandemi ini.
Baca lebih lajut »