Sebanyak 21% karyawan sengaja melewatkan panggilan atau video call saat kerja dengan alasan sedang update software perangkat.
Alasan ini masuk akal karena pembaharuan perangkat lunak dapat mengganggu hari kerja yang didukung dengan data bahwa 35% karyawan mengatakan mereka terlambat dihubungi karena pembaharuan.
Namun, sebagian besar karyawan tidak suka jika pekerjaan mereka terganggu, sehingga 65% berharap update dilakukan di luar jam kerja untuk menjaga produktivitas mereka. Demikian dalam keterangan Kasperksy kepada detikINET, Senin .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
LAGI, Penembakan Massal di AS, Dua Orang Tewas dan 20 Orang Luka-luka - Tribunnews.comDua orang tewas dan 20 orang luka-luka dalam aksi penembakan massal di luar klub biliar di negara bagian Florida, Amerika Serikat, Minggu (30/5)
Baca lebih lajut »
BPBD Garut ungsikan 20 orang akibat rumah tertimpa pohon tumbangBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mengungsikan 20 orang akibat rumahnya rusak tertimpa pohon tumbang di bantaran Sungai Cimanuk, Kecamatan ...
Baca lebih lajut »
20 Pejabat Dinkes Mundur, Gubernur Banten: Mereka Orang LamaGubernur Banten Wahidin Halim menyebut pengunduran diri 20 pejabat eselon III dan IV di Dinas Kesehatan tak bisa ditoleransi.
Baca lebih lajut »
Sembuh COVID-19 bertambah 5.121 orang, positif bertambah 5.662 orangSatuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus sembuh COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 5.121 orang sehingga total mencapai 1.669.119 orang ...
Baca lebih lajut »
Bicara Soal Ancaman TKA China, Said Iqbal: Masa Orang Indonesia Tak Bisa Jadi Supir ForkliftPresiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal untuk kesekian kalinya kembali menyoroti maraknya kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia....
Baca lebih lajut »
Sebagian Orang yang Vaksinasi Covid-19 tak Bentuk Antibodi |Republika OnlineStudi temukan 46 persen orang yang sudah vaksinasi Covid-19 tak membentuk antibodi.
Baca lebih lajut »