Hujan badai besar memicu tanah longsor yang mematikan.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Topan Hagibis mengoyak Jepang Sabtu dan Ahad waktu setempat. Japan Times, mengutip Kyodo, melaporkan setidaknya 19 orang meninggal dunia.
Penjaga pantai mengatakan mereka telah menyelamatkan lima awak kapal berbendera Panama, tetapi salah satu dari mereka kemudian dipastikan meninggal dunia. Mereka masih mencari yang lain.Banjir parah dilaporkan terjadi di kota Nakano, Prefektur Nagano. Di wilayah itum permukaan air naik ke ketinggian sekitar dua meter dari atas tanah sebab tanggun Sungai Chikuma jebol.
Di Chiba, pemadaman listrik meluas sejak September akibat badai yang sebelumnya meninpa kota itu. Kali ini, lebih dari 95 ribu rumah mengalami pemadaman listrik pada pukul 01.00. Tohoku Electric Power Co yang melayani timur laut Jepang, mengatakan lebih dari 18ribu rumah tanpa listrik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Topan Hagibis hantam Jepang, lima orang dilaporkan meninggal duniaSetidaknya lima orang meninggal dunia dan lainnya hilang setelah topan Hagibis menerjang pesisir timur Jepang.
Baca lebih lajut »
Sedikitnya 4 orang meninggal akibat topan Hagibis di JepangTopan Hagibis yang melanda Jepang, pada Sabtu (12/10/2019) telah menghancurkan rumah, menerbangkan kendaraan bermotor, dan merubuhkan tiang listrik. Akibatnya 4 orang meninggal, dan belasan orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca lebih lajut »
Hidup di Antara Orang Mati, Orang-orang Ini Masak dan Makan di KuburanKuburan atau pemakaman sering dianggap tempat menyeramkan bagi kebanyakan orang. Tapi berbeda dengan orang-orang ini... Kuburan via detikfood
Baca lebih lajut »
11 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Topan HagibisHingga Minggu (13/10) setidaknya 11 orang tewas akibat topan Hagibis yang terjadi pada Sabtu (12/10) dini hari.
Baca lebih lajut »
5 Orang Tewas dan 50.000 Warga Mengungsi Akibat Topan Hagibis di JepangBencana topan Hagibis di Jepang, semakin menelan banyak korban.
Baca lebih lajut »